Terkait Kerusuhan di Jatidiri, Ganjar: Perlu Evaluasi dan Pentingnya Kelompok Suporter Bertemu

IMG 20230218 020621

Mercusuar.co, SEMARANG – Kerusuhan suporter terjadi antara para suporter PSIS dengan aparat polisi pada saat pertandingan BRI liga 1 2022/2023 antara tuan rumah PSIS Semarang melawan Persis Solo di luar stadion Jatidiri Kota Semarang, Jumat (17/2/2023) kemarin.

Pada kejadian itu pihak aparat kepolisian bahkan menggunakan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan massa suporter.

Bacaan Lainnya

Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta, kejadian ini menjadi bahan evaluasi. Penting bertemu antar kelompok-kelompok suporter agar tim sepak bola dapat bermain dengan bagus dan nyaman.

“Alhamdulillah sampai sore tadi sudah terkendali. Tidak ada korban dan tidak ada kerusakan dan sebagainya. Saya dikirimi video ada dialog antara pihak kepolisian dan suporter dan inilah yang penting untuk diomongkan. Pasti kami akan mengevaluasi semuanya dan saya masih menunggu laporan dari pihak kepolisian,” kata Ganjar, sapaan akrabnya.

Ganjar mengatakan, pertandingan PSIS Semarang vs Persis Solo memang digelar tanpa penonton. Pihak keamanan dalam hal ini Polrestabes Semarang dan panitia pelaksana sebenarnya telah mengeluarkan surat terkait hal itu. Namun saat pertandingan digelar, para suporter masih ada yang datang ke stadion.

“Memang saya dengar, mereka sudah terlanjur membeli tiket. Tapi saya juga dapat informasi, bahwa pihak manajemen dan panitia akan mengganti dan mengembalikan. Memang ini butuh kecepatan agar mereka para suporter ini bisa tenang,” jelasnya.

Ganjar memahami suasana emosional para suporter. Saat tim favoritnya bermain dan mereka tidak bisa menonton secara langsung, pasti ada kekecewaan.

“Saya saja sebenarnya pengen nonton, karena pertandingannya pasti menarik. Tapi karena ada ketentuan yang dikeluarkan pihak kepolisian, ya sudah kita ikuti. Mungkin ini bagian dari antisipasi yang harus kita pahami bersama,” jelasnya.

Lebih lanjut Ganjar meminta kejadian ini menjadi evaluasi. Ia mengatakan, penting bagi para suporter bertemu untuk membuat code of conduct atau pedoman bagaimana memberikan dukungan yang baik dan menarik.

“Para koordinator suporter ngobrol yuk, ngopi yuk. Kita bikin suasana yang lebih menarik untuk mengevaluasi agar seluruh pertandingan tim kita, bisa kita tonton. Kita senang bareng dan melihat prestasi. Kita kan sudah belajar banyak dari kejadian sebelumnya,” tegasnya.(dj)

Pos terkait