Tanggapan Budiman Sudjatmiko Kepada Ganjar Pranowo

Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko

MERCUSAR.CO, Jakarta – Budiman Sudjatmiko, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memberikan tanggapannya terhadap pernyataan salah satu calon presiden (capres) Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, yang menyatakan akan menjadi oposisi ketika Prabowo-Gibran secara resmi membentuk pemerintahan.

Menurut Budiman, sikap Ganjar tersebut adalah sikap individu atau pribadi, bukan representasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Bacaan Lainnya

Budiman menjelaskan bahwa karena ini adalah sikap individu, tidak tepat untuk menyebutnya sebagai oposisi, melainkan hanya sebagai kritikus.

“Pernyataan sebagai oposisi menurut saya adalah urusan partai, jika individu itu tidak bisa disebut sebagai oposisi, melainkan hanya sebagai kritikus. Yang dapat menjadi oposisi adalah partai itu sendiri,” kata Budiman seperti dilaporkan oleh Kompas.com pada Rabu (8/5/2024).

Budiman menegaskan bahwa jika sebuah partai menyatakan dirinya berada di luar pemerintahan, baru dapat disebut sebagai oposisi.

Sebagai mantan politikus PDI-P, Budiman menjelaskan bahwa sikap individu hanya sebagai kritikus karena tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan partai.

“Walaupun seseorang, sebagai contoh, menyatakan sikapnya, itu hanya sebagai kritikus. Pernyataan apakah partai beroposisi atau tidak adalah hasil rapat nasional partai, keputusan dari ketua umum atau sekretaris jenderal,” kata Budiman.

Meskipun demikian, Budiman mengakui bahwa keputusan Ganjar untuk tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran adalah haknya.

Budiman menegaskan bahwa tidak ada yang dapat memaksa seseorang untuk menjadi bagian dari pemerintahan atau berada di luar pemerintahan yang akan datang.

“Keputusan untuk tidak bergabung adalah haknya, tidak ada yang boleh memaksa. Tidak ada yang dapat atau boleh memaksa seseorang untuk melakukan hal itu,” jelas Budiman.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo telah menyatakan bahwa ia tidak akan bergabung dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam acara halal bihalal Lebaran di hadapan pengurus Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Politikus dari PDIP tersebut menjelaskan bahwa keputusannya untuk tidak bergabung dengan pemerintahan berikutnya bukan karena kurang mencintai Indonesia.

Namun, menurut Ganjar, keputusan tersebut diambil untuk menghormati moralitas politik dan memperbaiki praktik berpolitik di Indonesia agar lebih baik.

“Semua harus dihormati, tidak perlu saling mencibir. Kita harus berpolitik secara benar, yaitu melalui jalur parlemen,” ucap Ganjar.

 

Pos terkait