Mercusuar.co, Purbalingga – Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Purbalingga, hari ini, Sabtu (18/2/2023) melantik kepengurusan baru Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif NU (BP3MNU) MTs Ma’arif NU 13 Tlahab Kecamatan Karangreja Masa Khidmat 2023-2028. Pelantikan tersebut menggantikan kepengurusan BP3MNU lama yang sudah berahir masa khidmatnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 022/PC 35/LPM/SK-BP3MNU/11/2023, tentang pengesahan Pengurus Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif NU (BP3MNU) MTs Ma’arif NU 13 Tlahab Kecamatan Karangreja Masa Khidmat 2023-2028
Kemudian berdasar pada SK Ketua PC LP Ma’arif NU Purbalingga 022/PC 35/LPM/SK-BP3MNU/11/2023 15 Februari 2023, ditetapkan Susunan Pengurus BP3MNU MTs Ma’arif NU 13 Tlahab, Kecamatan Karangreja
Dewan Pembina (Dirmanto, Kustiri, Ahmad Nurcholis), Dewan Pengawas (H. Joko Rusnanto, Teguh Sugiyanto, Tabri).
Sedang terpilih sebagai Dewan Pengurus ; Ketua (Ali Mansyur Suyitno), Sekretaris (Karyo), Bendahara (H. Pujono), Anggota (Hj Sri Murwendriyati, Sutarno, Kes, Imam Supangat, dan Akhiri).
Dalam sejarahnya, Ali Mansyur Suyitno, Ketua Pengurus BP3MNU MTs Ma’arif NU 13 Tlahab terlantik mengatakan, MTs Ma’arif NU 13 Tlahab didirikan pada tahun 1996. Dalam perjalanannya, madrasah yang pertama kali berdiri di Kecamatan Karangreja tersebut disambut antusias oleh warga Nahdliyyin di sekitarnya. Banyak warga sekitar yang menyekolahkan anak-anaknya ke madrasah tersebut.
“Sejak berdiri perkembangannya termasuk luar biasa, bahkan dari alumni angkatan pertma banyak yang sukses di bidangnya, juga ada yang jadi PNS,” katanya.
Namun menurutnya, seiring berjalanya waktu, dalam membangun regenerasi ternyata mengalami penurunan yang signifikan, karena adanya mis komunikasi dari pihak pengelola juga pendidikan di dalamnya, serta kurangnya sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat .
“Sehingga dari tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat merasa prihatin akan kondisi tersebut. Alhasil setelah terjadi diskusi membahas persoalan kemajuan MTs Ma’arif NU 13 Tlahab, ahirnya memutuskan untuk diadakannya pergantian,” ujarnya.
Ia berpendapat, sebagai ketua PB3NU terlantik akan berupaya semaksimal mungkin, karena membawa nama besar NU, marwah NU di bawah LP Ma’arif. “Sempu saya insyaallah saya dan teman-teman pengurus bertekad untuk memperbaiki sistem dan tata kelola menjadi lebih baik dan lebih maju, karena MTs Ma’arif Nu 13 Tlahab ini adalah MTs tertua di kecamatan Karangreja,” tandasnya.
Pada saat ini MTs Ma’arif NU 13 Tlahab tinggal memiliki 60 siswa dari 3 kelas yang ada. Kelas 7 sebanyak 20 siswa, kelas 8, sebanyak 23 siswa, dan kelas 9 sebanyak 17.
Terkait upaya untuk kembali memajukan pendidikan dan merapikan tata kelola di MTs Ma’arif NU 13 Tlahab, ia mengatakan akan berupaya sebaik mungkin dengan diawali diawali menjalin silaturahmi dan sosialisasi terlebih dahulu.
“Karena selama ini kurangnya sosialisasi, mereka tak mungkin mengenal kalo tidak kita yang mengawali mengenalkan. Insyaallah kami punya nilai tawar juga nilai jual, yakni MTs yang berbasis pondok pesantren. Dengan harapan anak-anak punya kemampuan, Intelektual, spritual, emosional, serta emangat yang tinggi,” katanya.
Sedang menurut Ketua MWC NU Karangreja, Muhammad Baehaqi, di kecamatan Karangreja sudah terdapat 3 MTs Ma’arif, diantaranya MTs Ma’arif NU 13 Tlahab, MTs Ma’arif NU 15 Siwarak, dan MTs Ma’arif NU Gondang.
“Sebenarnya di kecamatan Karangreja pendidikan madrasah Tsanawiyah berbasis Nahdlatul Ulama sudah cukup untuk membangun karakter keNUan di Kecamatan Karangreja, Kareena sudah ada 3 MTs Ma’arif. Namun semuanya butuh keseriusan dan pemberdayaan dalam pengelolaan,” ujarnya.
Baihaqi menambahkan, dalam acara pelantikan pengurus BP3MNU MTs Ma’arif NU 13 Tlahab juga dilaksanakan pengajian memperingati Isra Miraj Rasulullah Muhammad SAW di halaman MTs Ma’arif NU 13 Tlahab.(Angga)
