Terima Kasih Mr. Powell, Puluhan Saham RI Ini Bisa Pesta Pora

chairman the fed jerome powell 1755816582117 169

MERCUSUAR, JAKARTA– Pasar saham Tanah Air tengah dipenuhi oleh kabar baik. Kini kabar baik datang dari sentimen luar negeri, yakni pernyataan chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memberi isyarat jika The Fed akan segera memangkas suku bunga. Namun, ia tidak memberi petunjuk kapan kebijakan itu akan diambil.
Bagi Indonesia, isyarat pemangkasan ini menjadi kabar gembira dan dapat menjadi katalis positif bagi beberapa sektor di Tanah Air. Jika The Fed memangkas suku bunga maka ada potensi aliran dana dari AS sehingga IHSG dan rupiah pun akan menguat.

Pemangkasan The Fed juga menurunkan ketidakpastian global sehingga ekonomi dunia bisa tumbuh lebih cepat. Pemangkasan The Fed juga akan memberi ruang lebih bagi BI untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.

Bacaan Lainnya

Dalam pidato yang sangat ditunggu-tunggu di pertemuan tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat waktu AS, Powell juga masih menekankan jika The Fed akan bertindak hati-hati dan terus mengevaluasi dampak tarif serta kebijakan lain terhadap perekonomian.

Meskipun komentarnya tidak sejelas pernyataan pada konferensi Jackson Hole tahun lalu yang langsung memberi isyarat pemangkasan suku bunga, investor meyakini The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September mendatang.

“Kebijakan saat ini berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami,” ujar Powell, dikutip dari website resmi The Fed.

The Fed masih memiliki tiga pertemuan lagi tahun ini yakni bulan depan, akhir Oktober, dan Desember dan belum jelas apakah pemangkasan bunga akan dilakukan di semua pertemuan tersebut.

Sebagai catatan, The Fed terakhir kali memangkas suku bunga pada Desember 2024 dan menahannya di level 4,25-4,50% sejak Januari tahun ini. Artinya, Powell belum sekalipun menurunkan suku bunga sejak Presiden AS Donald Trump menduduki kembali Gedung Putih pada Januari 2025.

Sebelumnya, kabar gembira datang juga dari Bank Indonesia (BI) untuk para investor terutama investor saham. BI lagi-lagi menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung 19-20 Agustus 2025. Suku bunga deposit facility juga turun 25 bps menjadi 4,25% dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 5,75%.

Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian.

Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah.

Berdasarkan catatan CNBC Indonesia Research, pemangkasan suku bunga BI ini memperpanjang penurunan suku bunga BI yang telah terjadi sebanyak empat kali di sepanjang tahun ini yakni pada Januari, Mei, Juli dan Agustus.

Pos terkait