MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Telaga Menjer, sebuah permata tersembunyi di kawasan Wonosobo, telah lama menjadi rahasia indah bagi para pecinta alam dan wisatawan.
Tersembunyi di balik keramaian kota, tempat ini menawarkan ketenangan yang tak tertandingi, keindahan alam yang memukau, dan pengalaman berlibur yang tak terlupakan.
Namun, siapa sangka dibalik keindahannya, Telaga Menjer menyimpan sejumlah mitos menyelimuti tempat itu, yaitu mitos tempat pesugihan.
Telaga Menjer berlokasi di Desa Maron, Kecamatan Garung, Wonosobo, dengan jarak sekitar 8 kilometer dari pusat kota. Sebagai danau terluas di Dieng, Telaga Menjer memiliki kedalaman mencapai 45 meter. Asal-usulnya dari letusan Gunung Pakuwaja dan kini airnya dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) oleh warga setempat.
Telaga Menjer Wonosobo kerap dikaitkan dengan berbagai mitos, salah satunya mengenai penggunaannya sebagai tempat pesugihan. Pernah terdengar sebuah cerita yang berkembang dimasyarakat, bahwa seorang laki-laki pernah mencari pesugihan dan meminta untuk diantarkan ke tengah Telaga Menjer.
Sesampainya di tengah telaga, lelaki tersebut bercermin di air. Namun, bayangan orang yang muncul di air ternyata adalah ibunya yang harus menjadi tumbal pesugihannya. Menyadari hal tersebut, lelaki tersebut membatalkan niatnya.
Ketika kembali ke rumah, ia mendapati ibunya dalam keadaan pingsan dan kritis. Beruntungnya, sang ibu akhirnya sadar dan pulih kembali, sehingga lelaki tersebut bersyukur atas pembatalan niat pesugihannya.
Pernah juga salah satu pengunjung melihat penampakan orang sedang berjalan di atas telaga. Konon, orang tersebut adalah perempuan yang pernah tenggelam, dan nggak kembali.
Walaupun Telaga Menjer punya segudang misteri dan mitos. Namun, keindahan alam yang ditawarkannya sangat memikat dan masih memancarkan kesan alami yang belum terjamah oleh perkembangan pariwisata yang masif. (*)
