MERCUSUAR.CO, Kudus – Desa Bae merupakan desa di Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang konon penamaan desa ini diambil dari sosok Mbah Gilang, dan harimau peliharaanya.
Dilangsir dari buku Asal Usul Desa Kecamatan Kabupaten Kudus, karya Syarief Achmad diulas mengenai sejarah Desa ini.
Dalam buku tersebut dijelaskan jika cikal bakal penamaan Desa Bae didirikan oleh sesepuh bernama Mbah Gilang yang disebut bermukim di daerah Gilang.
Namun, di buku tersebut tidak dijelaskan perihal kapan berdirinya Desa Bae. Akan tetapi untuk menghormati arwah cikal bakal Desa ini, setiap tahunnya diperingati sedekah bumi atau apitan setiap bulan Zulkaidah atau bulan Apit.
Pada buku tersebut menjelaskan, penamaan desa ini menurut sesepuh masyarakat setempat ada dua versi. Versi pertama, penamaan berawal dari Mbah Gilang.
Saat itu Mbah Gilang merupakan tokoh yang berpengaruh, sehingga banyak dikunjungi orang dari luar wilayah. Ketika orang-orang hendak menyambangi Mbah Gilang, seketika mereka menjawab mau ke rumah ”simbahe”.
Kemudian, versi kedua di buku tersebut menjelaskan, dahulunya Mbah Gilang memiliki peliharaan harimau.
Harimau tersebut sering diajak jalan-jalan di kawasan Desa Bae. Di zaman saat itu masyarakat desa menyebut hewan harimau dengan sebutan ”simbahe”.
Sebutan simbahe pada harimau itu merujuk pada sosok yang dhormati atau dituakan. Dari situlah Desa Bae dikenal hingga saat ini.
Kepala Desa Bae, Agung Budiyanto mengungkapkan hal yang sama. Penamaan desa ini sepengetahuannya berasal dari sebutan bagi Mbah Gilang.
Tradisi menghormati leluhur, menurut Agung juga terus dilaksanakan hingga kini. Yakni tradisi Apitan yang digelar setiap bulan Dzulqoidah atau bulan Apit.
”Harapannya sejarah yang berhubungan dengan Kabupaten Kudus tetap dilestarikan. Bukan hanya di desa ini saja tetapi juga di desa lainnya yang ada di Kudus,” katanya, Selasa (26/7/2022).
