MERCUSAUR.CO, Tegal – Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, memiliki beberapa kisah yang dikenal di kalangan masyarakat. Salah satu cerita mengatakan bahwa Tanah Brebes dahulu sering dijadikan tempat peristirahatan oleh para raja.
Informasi ini disampaikan melalui laman Facebook Pesona Ketanggungan, di mana terdapat beberapa versi yang terkenal yang menceritakan tentang Kebon Raja atau Tanah Brebes ini.
Kisah ini berlangsung pada abad ke-17, saat Kesultanan Mataram Kartasura dipimpin oleh Radén Mas Rahmat/Adipati Anom yang bergelar Amangkurat II.
Adipati Anom menjadi Raja Mataram karena memiliki hubungan yang baik dengan VOC Belanda. Hal yang sama terjadi pada Amangkurat I, ayah dari Amangkurat II, yang juga mendukung Belanda.
Karena Amangkurat II mendukung Belanda, ia diminta untuk menghadapi dan mengalahkan Adipati Martoloyo. Pada saat itu, Adipati Martoloyo adalah Adipati Tegal yang tidak sependapat dengan kehadiran Belanda.
Pada akhir cerita, Adipati Martoloyo dan Adipati Martopuro dari Jepara tewas dalam perang menggunakan Keris.
Adipati Martopuro adalah teman seperguruan Adipati Martoloyo, dan ia diutus oleh Amangkurat II untuk menghadapi Adipati Martoloyo.
Setelah Martoloyo meninggal, Amangkurat II mengangkat Tumenggung Arya Suralaya sebagai pemimpin wilayah Brebes yang kemudian menjadi wilayah pemekaran Kabupaten Tegal.
Menurut cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, Arya Suralaya bersama kuda-kuda dan keretanya sering beristirahat di sebidang tanah di Desa Ujungrusi.
Hingga saat ini, tanah tersebut masih menjadi milik Kabupaten Brebes.
Sejarah lain Desa Ujungrusi, Tegal
Menurut versi lain, sebidang tanah tersebut sebelumnya dimiliki oleh Bupati Brebes saat itu, yakni Arya Singasari Panatayuda II, dalam wilayah Kadipaten Tegal.
Arya Singasari Panatayuda II mendapatkan kekayaannya dari saham yang ia punya di pabrik gula bernama Suiker Fabriek (SF) Adiwerna.
Saat ini, pabrik gula tersebut telah berubah menjadi Yonif 407 Padmakusuma dan terletak tak jauh dari Tanah Brebes tersebut.
Penting untuk diketahui bahwa pemilik Pabrik Gula Adiwerna, Otto Carel Holmberg, juga merupakan pemilik Pabrik Gula Jatibarang. Beliau adalah seorang pengusaha gula sukses asal Belanda.
Holmberg juga bertanggung jawab atas pendirian Pabrik Gula Jatibarang. Pabrik ini awalnya berada di wilayah Kabupaten Tegal, namun kemudian secara administratif menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Brebes.
Karena itulah, lumrah jika Bupati Brebes terlibat dalam pengelolaan kedua Pabrik Gula ini (Adiwerna/Ujungrusi dan Jatibarang), baik sebagai pemimpin wilayah maupun memiliki kekayaan atau saham di keduanya.
Saat ini, di lokasi tersebut terdapat sebuah prasasti yang menunjukkan pentingnya sejarah tempat tersebut. Sebelumnya, juga ada pohon beringin besar di area tersebut.