Musim Hujan Belum Merata, Sebagian Petani di Desa Srikato belum Bisa Tanam

IMG 20240206 WA0039

MERCUSUAR.CO, Pati – Sebagian petani di Kabupaten Pati masih belum bisa menanam. Pasalnya, pasokan air untuk lahan persawahan mereka masih belum tersedia.

Hal tersebut seperti yang dirasakan oleh Sutikno (40). Petani asal Desa Srikaton, Kecamatan Kayen ini mengaku masih banyak area persawahan di wilayahnya yang belum digarap.

Bacaan Lainnya

“Masa tanam pertama atau MT 1 ini telat karena suplai air kurang. Padahal ini sudah musim penghujan,” kata dia belum lama ini.

Ia menilai intensitas hujan pada awal tahun ini lebih rendah dari pada tahun sebelumnya. Hal ini pun menjadi kendala bagi sebagian petani di Kayen dan sekitarnya.

“Sebagian sawah yang jauh dari sungai atau sumber air belum bisa tanam. Namun mereka yang dekat dengan sumber air sudah mulai tanam,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Pati Niken Tri Meiningrum menyebut hal ini kerap terjadi di Pati bagian selatan. Sebab wilayah tersebut merupakan tadah hujan.

“Ini biasanya dirasakan para petani Pati bagian Selatan. Kebetulan lahan di sana tadah hujan. Jadi hanya tergantung curah hujan. Sehingga ada beberapa wilayah yang mulai baru mulai tanam,” ujarnya.

Niken menyebut, rendah intensitas curah hujan tidak hanya dirasakan di Kabupaten Pati saja. Melainkan juga di daerah lain seperti Kabupaten Rembang.

“Rembang ini menjadi wilayah dengan hujan datang belakangan. Karena awal Januari baru ada. Sedangkan Kota lain sudah ada hujan di bulan Desember,” pungkasnya.

Pos terkait