MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Menyikapi tantangan regenerasi petani dan stabilitas pangan, Pemerintah Kabupaten Karanganyar meluncurkan Gerakan Petani Milenial. Hal ini disampaikan oleh Bupati Karanganyar Rober Christanto dalam sarasehan Hari Tani Nasional bersama kelompok tani, akademisi, mahasiswa, dan serikat petani.
Dalam sambutannya, Bupati Rober Christanto menyoroti keprihatinan atas usia rata-rata petani yang didominasi oleh generasi berusia 50 tahun ke atas. “Saya prihatin melihatnya. Kalau tenaganya sudah enggak kuat lagi, bagaimana?” ujarnya.
Untuk menjawab tantangan ini, Pemkab Karanganyar akan berkolaborasi dengan Baznas, dinas terkait, dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memberikan pelatihan intensif bagi petani muda.
Selain itu, Bupati juga mendorong setiap rumah tangga untuk berpartisipasi dalam gerakan menanam. Setiap keluarga diimbau untuk menanam lima polibag di pekarangan masing-masing.
“Lima polybag per rumah, dikumpulkan se-lingkungan sudah berapa hektare,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah harga panen yang tidak stabil, Bupati mengusulkan pembentukan Badan Usaha Milik Petani (BUMDes). BUMDes ini diharapkan dapat mengelola hasil panen secara mandiri, memastikan keuntungan kembali kepada petani, dan menjaga stabilitas harga.
Pemkab Karanganyar juga menargetkan daerah ini sebagai sentra pertanian organik. Visi ini bertujuan untuk menarik wisatawan dan menjadikan Karanganyar sebagai sumber pangan sehat.
“Orang ke Karanganyar jajan, apa-apa sudah pengin ada di Karanganyar. Mereka akan menikmati beras organik, sayuran organik, dan lain-lain. Itu sehat,” ungkapnya.
Bupati juga mengapresiasi inovasi teknologi seperti penggunaan drone untuk penyemprotan, yang terbukti meningkatkan hasil panen secara signifikan. Rober menekankan bahwa pembangunan sektor pertanian adalah fondasi utama stabilitas nasional dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan sektor ini.
Sementara itu, perwakilan dari serikat petani dan mahasiswa yang hadir memberikan sejumlah catatan. Diantaranya distribusi pupuk yang belum merata, harga komuditas hasil pertanian yang masih fluktuatif, serta sejumlah saran kebijakan lainnya.
Dalam sarasehan ini turut hadir Kapolres Karanganyar AKBP Dr. Hadi Kristanto, S.I.K., M.M beserta sejumlah jajaran yang mengamankan jalannya sarasehan Hari Tani Nasional yang digelar di belakang Rumah Dinas Bupati Kabupaten Karanganyar, Rabu (24/9) siang. (hrs)