MERCUSUAR.CO, Jakarta – Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami kenaikan pada pembukaan pasar, dipicu oleh aksi ambil untung setelah dolar Amerika Serikat (AS) menguat dalam beberapa waktu terakhir.
Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah mengalami rebound sebesar 43 poin atau 0,27 persen, mencapai Rp16.177 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.220 per dolar AS.
Analis mata uang, Lukman Leong, menyatakan bahwa rupiah memiliki potensi untuk rebound terhadap dolar AS karena imbal hasil obligasi AS mengalami penurunan. Penurunan ini dipicu oleh aksi ambil untung dari kenaikan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.
Lukman menjelaskan bahwa dolar AS mengalami tekanan dari aksi ambil untung karena telah menguat secara signifikan belakangan ini. Kondisi ini sering terjadi ketika pedagang mengkonsolidasikan posisi mereka, terutama ketika tidak ada data atau peristiwa ekonomi yang signifikan dalam beberapa hari ke depan.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun juga mengalami penurunan, turun ke 4,579 persen dari level sebelumnya yang hampir mencapai 4,7 persen.
Leong memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran antara Rp16.150 per dolar AS hingga Rp16.250 per dolar AS dalam perdagangan berikutnya.
