MERCUSUAR.CO, Purworejo – Berdasarkan perhitungan luas area pertanian yang ada, Kabupaten Purworejo saat ini masih kekurangan alat mesin pertanian (alsistan). Dari puluhan ribu hektar area pertanian, Purworejo masih kekurangan ribuan unit traktor dan ratusan unit combine (alat pemanen).
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (PPKP), Kabupaten Purworejo, Wasit Diono mengungkapkan, berdasarkan analisa saat ini, perhitungan luas area pertanian di Purworejo yakni 29.796 hektar.
“Maka dari itu, Kabupaten Purworejo membutuhkan 2.979 unit traktor dan 317 unit combine. Sehingga jika merujuk hasil analisa, Kabupaten Purworejo masih kekurangan 1.296 traktor dan 293 unit combine,” ungkap Wasit saat ditemui pada acara penyerahan alsistan kepada kelompok
tani yang dipusatkan di halaman kantor Dinas PPKP Purworejo, baru-baru ini.
Lebih lanjut, disampaikan Wasit, selain dilakukan penyerahan alsistan pada kesempatan kali ini, pihaknya juga telah mengusulkan ratusan unit traktor pada tahun depan.
“Pada tahun 2022 mendatang kita telah mengusulkan traktor sejumlah 104 unit dan 19 unit Combine untuk lebih meningkatkan produksi pertanian kita,” terangnya.
Sementara itu, penyerahan alsistan kali ini dilakukan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian secara simbolis kepada puluhan kelompok tani yang ada di Kabupaten Purworejo. Acara tersebut juga dihadiri para PPL serta ketua kelompok tani yang akan menerima bantuan.
Pada kesempatan itu, diserahkan 52 unit berbagai jenis alsistan, untuk 52 kelompok tani. Yaitu 26 unit pompa air, 17 unit traktor roda dua, 3 unit traktor roda empat, 2 unit Cultivator, 2 unit combine, serta 2 unit power treser.
Bupati Agus Bastian mengemukakan, Kabupaten Purworejo merupakan daerah agraris yang menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting yang sangat mendukung pertumbuhan dan perekonomian daerah. Oleh karena itu, Pemerintah terus memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian, agar sektor pertanian menjadi kuat dan tangguh. Antara lain dengan penyediaan benih, bibit dan teknik budidaya hingga teknologi panen dan pasca panen. “Sebab
dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas produk pertanian, akan mampu mewujudkan kesejahteraan petani,” ungkap bupati.
Dalam momen itu, Bupati juga sempat menanyakan kepada kelompok tani, apakah ada pungutan atau permintaan dana untuk mendapat bantuan ini. Sebab ia ingin memastikan bahwa di jajaran Pemkab Purworejo tidak ada syarat khusus selain syarat yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dirinya menghimbau kepada para kelompok tani untuk melaporkan jika ada oknum yang meminta imbalan atau syarat khusus dan dijanjikan akan mendapatkan bantuan Alsintan. “Alsintan yang jenengan terima ini kan kalau beli sendiri harganya lumayan mahal, jangan sampai ada oknum
yang memanfaatkan dengan meminta jatah sebagai syarat mendapatkan alsintan ini. Kalau ada yang seperti itu langsung laporkan, alat ini memang sudah hak nya sedulur tani semua jadi tidak boleh ada semacam itu,” tegasnya.
Ditambahkan Bupati, Pemerintah masih terus mengupayakan dan menggodog perihal subsidi pupuk bagi para petani. Menurutnya, jika memang regulasi mengijinkan, pemerintah daerah akan mengupayakan adanya subsidi untuk mengurangi beban petani dalam pembelian pupuk. “Hal ini
dilakukan untuk mewujudkan Kabupaten Purworejo yang berdaya saing tahun 2025 dengan prioritas salah satunya meningkatkan daya saing di bidang pertanian dalam arti luas,” pungkasnya.