Pujon Kidul, Inspirasi Wisata Desa Mandiri Berkelanjutan

pujon
Obyek wisata desa Pujon Kidul Malang

MERCUSUAR.CO, Jakarta- Sejak 12 tahun silam, bermodal awal Rp 20-30 juta dari kas desa, lalu mendirikan BUMDes tahun 2015. Membuka usaha bersama, bernama Cafe Sawah. Berkembang, ramai. Pendapatan asli desa (PAD) Desa Pujon Kidul, melompat. Jadi miliaran rupiah. Kini, desa wisata Pujon Kidul berkembang menjadi wisata desa mandiri. Tetap ramai pengunjung.

Jika awalnya hanya hari minggu dan hari libur (weekend), kini hari kerja pun (weekday) tetap ramai. “Usaha-usaha dari masyarakat terus bermunculan, seperti jasa ojek payung saat musim hujan,” kata Muhammad Ismail Mahfudz Said, Kades Pujon Kidul, di Kota Wisata Batu.

Bacaan Lainnya

Ismail mengungkapkan, PAD Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang diperoleh dari kunjungan wisatawan. Seperti pendapatan dari tiket masuk pengunjung, dan parkir. Selain itu, juga hasil dari penjualan kuliner, hasil pertanian dan peternakan, kolam renang, offroad hingga berkuda, dan aneka produk UMKM. Berbagai jenis usaha inilah yang dapat meningkatkan PAD untuk kesejahteraan masyarakat (Sesuai dengan SDGs Desa ke-1: desa tanpa kemiskinan, dan SDGs Desa ke-8: pertumbuhan ekonomi desa merata).

Sejak terkenal pada tahun 2017 karena dinobatkan sebagai desa wisata agro dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Desa Pujon Kidul menjadi rujukan banyak desa yang ingin belajar sukses mengelola aset desa menjadi usaha bersama. Desa-desa yang berkunjung pada umumnya ingin belajar bagaimana cara bisa sukses mengubah sawah – tanah ganjaran – menjadi destinasi wisata berupa café sawah.

Tahun 2018, sebelum pandemi Desa Pujon Kidul memborong tiga penghargaan nasional. Pertama, sebagai desa inspiratif nasional dari Kemendes PDTT, lalu meraih Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kemudian juara 1 nasional Pokdarwis kategori mandiri. Dalam setahun, tercatat sebanyak 497.654 pengunjung. PAD meningkat lebih dari satu miliar rupiah.

Pada saat pandemi, tahun 2020 Desa Pujon Kidul kembali meraih penghargaan sebagai desa wisata berkelanjutan dari Kemenparekraf. Berlanjut tahun 2021, Desa Pujon Kidul meraih penghargaan 7 desa wisata mandiri inspiratif dari Kemenparekraf.

Setelah pandemi, tahun 2022 Desa Pujon Kidul dinobatkan sebagai juara 1 Desa Brilian Nasional. Kini, tahun 2023 wisata café sawah Pujon Kidul yang melibatkan banyak skema pengabdian dari civitas akademika UB ini terus berkembang menjadi wisata desa karena keunggulan potensi alamnya. Potensi alam sebagai kekuatan wisata desa, terbukti lebih tahan terhadap perubahan iklim.(*)

Pos terkait