Mercusuar.co, Purbalingga – Puluhan pelukis Purbalingga menggelar pameran dan melukis bersama di GOR Goentoer Darjono, Minggu (21/9/2025). Kegiatan tersebut juga diikuti oleh puluhan pelajar yang menyukai seni rupa.
Ketua panitia kegiatan, Yuli Hartono, mengatakan, kegiatan On The Spot Melukis di GOR Goentoer Darjono bertujuan sebagai media ekspresi dan silaturahmi para seniman perupa di kabupaten Purbalingga dan Banyumas Raya. Menurutnya, moment kebersamaan para perupa tersebut bisa membangkitkan energi dalam berkesenian.
Disamping itu, kegiatan melukis bersama di tempat terbuka seperti di komplek jalan lingkar GOR yang hampir setiap pagi dan sore menjadi tempat rekreasi dan olahraga tersebut bisa .menjadi media memperkenalkan dunia seni rupa pada generasi muda dan masyarakat yang melintas jalur tersebut.
“Kita ingin memperkenalkan dunia seni rupa pada generasi muda Purbalingga dan mengangkat dunia seni rupa yang ada di Purbalingga agar tetap eksis dan dikenal,” kata Yuli Hartono.
Ia menyampaikan, kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari tersebut diikuti oleh para pegiat seni rupa dari komunitas Wongso Art, Wong Igiran, Ikatan Pelukis Banyumas (IPB), Telungkuas, dan Blarak.
Di samping para penggores kuas kawakan, ada juga sejumlah pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Purbalingga yang ikut menggores kuas di atas kanvas yang dibagikan oleh panitia. Menurutnya, keberadaan para pelajar tersebut dapat mendorong kesemangatan dalam mengembangkan kreatifitas dan mengasah kemampuan berkarya.
Seperti halnya Septi Ismawardani, kelas 7 SMP Negeri 1 Mrebet, ia mengaku senang bisa melukis bersama para maestro seni rupa di daerahnya, dan ia juga menyatakan akan selalu semangat dalam belajar melukis.
“Saya senang ikut melukis bersama para senior,. Kedepannya saya akan semakin semangat berkarya,” ungkapnya.
Dalam kegiatan melukis bersama di area zona kesenian, terdapat landscape menarik dan berbeda dengan tempat-tempat berkesenian yang lain. Di tempat itu tersedia kedai kopi yang dikelola oleh barista Toto Endyarto. Pelukis dan pengunjung bisa minum kopi sebagai kopi dari sejumlah daerah, baik lokal maupun dari luar.
Seniman dan para pemerhati seni rupa juga bisa menikmati pemandangan dari deretan lukisan yang dipampang di papan pameran dengan sambil diskusi dan ngopi.
Lanscape tersebut menurut Toto memang didesain seefektif mungkin sebagai ruang apresiasi sekaligus ruang diskusi dan ngopi.
“Yang lain melukis, yang lainnya lagi bisa berdiskusi sambil ngopi. Tempat ini siang malam buat diskusi dan ngopi,” ujarnya..(Angga)
Perupa Purbalingga dan Banyumas Raya Melukis Bersama, Yang Lain Bisa Diskusi Sambil Ngopi
