WONOSOBO, Mercusuar.co – Menindaklanjuti Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wonorejo yang terancam overload, Pemerintah Kabupaten Wonosobo rencananya akan membangun Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih mengatakan volume sampah yang masuk ke ke TPA Wonorejo mencapai 135 ton per hari. Dengan rata-rata sampah tiap rumah sekitar 0,7 kilogram.
“Mau bagaimana pun dengan luas lahan 2,9 hektare, TPA Wonorejo tinggal menghitung hari akan penuh atau overload. Karena luas itu kan juga dikurangi jalan masuk, MCK dan lainnya,” katanya yang ditemui Mercusuar.co, pada Senin (12/4).
Penurunan Volume Sampah di TPA Wonorejo Tahun 2023

Walaupun demikian, Endang menyampaikan tahun ini ada penurunan volume sampah di TPA Wonorejo. Sejak Februari pengurangan 20 hingga 25 ton per bulan. Cukup terbantu karena diambil para pemulung.
Rencananya Penkab Wonosobo akan membangun TPS3R di kawasan TPA Wonorejo. Hal itu sebagai solusi karena TPA kondisinya memprihatinkan dan terancam overload.
TPS3R merupakan sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efisien. “Saat ini proses pengadaan Detail Engineering Design (DED). Rencananya Juni mulai pembangunan,” ujar Endang.
Dikatakan, pembangunan TPS3R nantinya bisa dijadikan model pengelolaan sampah di Wonosobo. Sehingga permasalahan sampah di Wonosobo dapat diatasi dengan tepat. Jadi melibatkan berbagai pihak tak hanya pemerintah daerah tetapi juga masyarakat.
Endang juga menambahkan, selain rencana pembangunan TPS3R, Dinas LH juga berencana melakukan studi tiru ke Banyumas. Uniknya, di sana sudah tidak memakai TPA dalam pengelolaan sampah. “Nantinya kami akan mengajak dua orang untuk mewakili desanya. Kita akan belajar bersama,” tutupnya. (Bio)