Peluncuran Platform LMS: Upaya Meningkatkan SDM Desa oleh Kementerian Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, memperkenalkan Platform Learning Management System (LMS) sebagai metode komprehensif untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, memperkenalkan Platform Learning Management System (LMS) sebagai metode komprehensif untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa.

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, memperkenalkan Platform Learning Management System (LMS) sebagai metode komprehensif untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa. Platform ini dirancang untuk mempermudah masyarakat desa dalam meningkatkan keterampilan, memperluas wawasan, dan memperluas jaringan, sehingga mereka dapat memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi.

(Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar
(Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar

“LMS ini sangat dibutuhkan bukan hanya untuk peningkatan kapasitas pendamping, tetapi juga untuk masyarakat umum,” ujar Menteri yang dikenal dengan sapaan Gus Halim saat peluncuran Platform LMS di Jakarta Pusat, Senin.

Bacaan Lainnya

Gus Halim menekankan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan SDM desa yang berorientasi pada startup desa. Dengan platform digital yang semakin berkembang, peningkatan SDM desa dapat dilakukan lebih efektif dan efisien melalui e-learning dan media sosial.

“Penguatan pemberdayaan dan pendidikan masyarakat desa paling relevan saat ini dilakukan melalui pendampingan, online video platform (OVP), dan LMS,” jelas Profesor Kehormatan UNESA ini.

ilustrasi Learning Management System
ilustrasi Learning Management System

Gus Halim berharap pengembangan LMS untuk Tenaga Pendamping Profesional (TPP) dilakukan secara inovatif dan berkelanjutan, mengingat persaingan teknologi digital yang semakin ketat. Dia juga menekankan pentingnya LMS untuk menyerap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat desa, sehingga bisa dijadikan basis keterampilan dan pengetahuan baru.

Dalam implementasinya, Gus Halim meminta agar LMS diikuti dengan target pencapaian dalam tenggat waktu tertentu, sehingga data hasil yang didapat lebih transparan dan menjadi bahan evaluasi kinerja tahunan.

“LMS TPP segera digunakan untuk melatih 34.510 pendamping lokal desa, pendamping desa, tenaga ahli pemberdayaan masyarakat kabupaten, TAPM provinsi, dan TAPM pusat,” tegasnya.

Pelatihan yang diberikan harus bersifat teknis dan sesuai kebutuhan sehari-hari serta jadwal kerja bulanan dan tahunan TPP. Gus Halim juga mendukung adanya sertifikasi online dalam pengembangan LMS, yang akan memperkuat pengakuan atas kemampuan TPP dalam memfasilitasi desa dari perencanaan hingga pertanggungjawaban.

“LMS TPP tahun ini harus dikembangkan sebagai platform Sertifikasi TPP Berbasis Online,” tambahnya.

Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Bank Dunia, Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, Dirjen PDP Sugito, dan Dirjen PPKTrans Danton Ginting.

Pos terkait