MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Objek wisata pantai di sepanjang Kabupaten Bantul ditutup. Ini sebagai konsekuensi Instruksi Bupati No 15/Instr/2021 tentang perpanjangan PPKM Mikro.
Petugas berjaga-jaga di depan pintu masuk kawasan pantai dan memasang barikade. Banyak kendaraan wisatawan yang akhirnya putar balik.
Namun kebijakan tersebut juga berdampak pada pelaku usaha di sana. Mereka menjerit karena tak ada pemasukan sama sekali. Para pedagang berharap kebijakan bisa ditinjau kembali dengan memperhatikan kondisi para pelaku usaha.
Pemilik rumah makan di Pantai Depok, Dardi Nugroho mengungkapkan sejak penutupan diberlakukan, tak ada satupun yang jajan.
Di hari-hari biasa, satu-dua orang pasti ada yang jajan. Ia menilai kebijakan penutupan wisata pantai mematikan usaha warga di sana.
”Kami selama ini mengandalkan libur akhir pekan untuk mendapatkan rezeki agar bisa menghidupi keluarga dan membayar berbagai kebutuhan sehari-hari. Banyak yang punya utang bank, kalau tak ada pemasukan bagaimana mau membayar utang,” keluh Dardi.
Menurutnya kebijakan penutupan objek wisata sangat tidak tepat dan tidak manusiawi. Masyarakat terpuruk akibat pandemi tapi malah dibuat makin susah dengan penutupan objek wisata. Ia heran dengan kebijakan tersebut.
”Gubernur saja juga tidak memerintahkan untuk menutup objek wisata kenapa Pemkab Bantul menutup objek wisata tanpa ada kompensasi yang diberikan kepada pelaku usaha,” ujar dia.
Kepala Satpol PP Pemkab Bantul, Yulius Suharta mengatakan pihaknya menjalankan tugas sesuai ketentuan yang ada. Ia bersama TNI, Polri dan Dinas Perhubungan menjaga tiga pintu masuk objek wisata pantai mulai dari Pantai Parangtritis, Samas dan Pandansimo.
Puluhan petugas gabungan berjaga di lokasi itu. Ia menjelaskan petugas di TPR Pantai Parangtritis ada 20 petugas, TPR Pantai Samas 10 petugas dan TPR Pantai Pandansimo ada lima petugas dengan sistem bergantian.
Penjagaan mulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00 dan pukul 13.00 sampail pukul 18.00. Petugas minta wisatawan yang datang untuk mengalihkan tujuan ke objek lain yang masih buka.