MERCUSUAR.CO, Jakarta – Platform media sosial meningkatkan upaya dalam memoderasi konten terkait konflik antara kelompok Hamas dan Israel di Gaza, menghadapi penyebaran misinformasi yang meluas di internet.
Sayangnya, moderasi konten yang dilakukan oleh raksasa media sosial dianggap kurang netral. Banyak pengguna melaporkan bahwa konten pro-Palestina yang akurat justru mengalami pemblokiran, termasuk kolom komentar dan akun yang memasang simbol bendera Palestina, seperti yang dilaporkan oleh Insider pada Senin (13/11/2023).
Pengguna Instagram melaporkan bahwa layanan Meta menyembunyikan komentar yang mengandung emoji bendera Palestina. Laporan dari organisasi non-profit ‘7amleh’ Palestina menyatakan bahwa emoji bendera Palestina diterjemahkan sebagai ‘teroris.’
Juru bicara Meta membantah adanya kebijakan khusus terkait emoji bendera Palestina. Menurutnya, komentar yang disembunyikan mengandung konteks penggunaan emoji yang dianggap ofensif dan melanggar aturan Meta.
Dalam respons terhadap pemblokiran konten pro-Palestina, warganet menggunakan emoji semangka sebagai simbol dukungan kepada negara tersebut. Emoji semangka dijadikan simbol solidaritas dan digunakan untuk menyebarkan informasi terkini mengenai konflik yang telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina di Gaza.
Seniman Jourdan Louise menciptakan ‘Filter for Good I’ dengan gambar semangka melalui teknologi augmented reality (AR). Filter ini dimonetisasi, dan keuntungan yang diperoleh disumbangkan kepada korban perang di Gaza.
Filter tersebut kini telah tersebar di lebih dari 4 juta postingan di TikTok, mengumpulkan dana sebesar US$ 7.100 atau setara dengan Rp 111 jutaan.
Asal Simbol Semangka untuk Palestina
Sejak perang enam hari pada tahun 1967, semangka telah menjadi simbol perlawanan Palestina. Saat itu, Israel merebut West Bank dan Gaza, serta melarang visual bendera Palestina di wilayah yang dijajah.
Semangka dipilih karena memiliki warna yang identik dengan bendera Palestina, yaitu perpaduan merah, hijau, dan hitam.
Menurut Times of Malta, pada masa itu, banyak warga Palestina menempatkan semangka di depan rumah, di jalanan, dan di jendela mereka sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi Israel.