Dilansir The Associated Press, Senin (28/4/2025), militer Israel dalam pernyataannya mengeklaim bahwa serangan itu menargetkan fasilitas penyimpanan rudal berpemandu presisi milik kelompok militan Hizbullah. Mereka menegaskan bahwa penyimpanan semacam itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian yang disepakati untuk mengakhiri perang Israel-Hizbullah. Sebuah ledakan besar mengguncang wilayah tersebut, menghasilkan gumpalan asap hitam pekat yang membumbung ke udara. Serangan tersebut menghantam sebuah struktur menyerupai tenda logam di antara dua gedung, dengan tiga bom dijatuhkan. Dua truk ditemukan hangus dan hancur di dalam hanggar.
Israel Menggila Lagi, Kerahkan Jet Tempur Bombardir Negara Arab Ini
