Najwa: Kill The Messenger, Tantangan Besar Bagi Demokrasi

IMG 20220930 175451

Mercusuar.co, Jakarta – Strategi Kill The Messenger di era digital sangat mudah dilakukan. Hal itu diungkap pendiri Narasi, Najwa Shihab dalam acara Indonesia Millenial Gen-Z Summit (IMGS) 2022 by IDN Media di panggung Visionary Leader by IDN Times, di The Tribrata, Jakarta, Jumat (30/9).

Najwa Shihab yang akrab disapa Nana tersebut menyampaikan, kill the messenger adalah tantangan besar bagi demokrasi karena sifatnya mematikan si penyampai pesan, termasuk dalam hal ini media dan jurnalis.

Bacaan Lainnya

“Kill the messenger, dalam pesan itu ada messengernya. Kalo kamu tidak dapat mendebat apa isi pesannya, yang paling bisa adalah menjatuhkan kredibilitas si penyampai pesan,” ujar Nana, seperti dikutip dari akun medsos narasinewsroom.

“Di era digital sekarang sangat mudah melakukan strategi kill the messenger. Tidak bisa didebat, kritiknya valid. Jadi yang dilakukan adalah menciptakan cerita-cerita bahkan fitnah, untuk membuat penyampai pesan kredibilitasnya jatuh sehingga pesannya tidak dapat dipercaya,” lanjutnya.

Upaya kill the messenger yang menimpa sejumlah media dilakukan dengan berbagai cara salah satunya peretasan yang dialami puluhan awak Narasi. Tak cuma narasi, kill the messenger juga pernah menimpa media lain hingga aktivis yang tujuannya membuat takut dan mengintimidasi.

Narasi Daily

Pos terkait