Mitos larangan Pernikahan Desa Randegan dengan Jiken

Pernikahan Desa Randegan dengan Jiken
Pernikahan Desa Randegan dengan Jiken

MERCUSUAR.CO, Sidoarjo – Terdapat kepercayaan warga desa Randegan, Tanggulangin, Sidoarjo terkait pelarangan menikah dengan warga Desa Jiken, Tulangan, Sidoarjo.

Cerita yang berkembang, ketika ada warga 2 desa itu yang nekat menikah dan orang tuanya yang menjadi korban hingga mengalami kelumpuhan.

Meski berbeda Kecamatan, letak desa Jiken dan Randegan bersebelahan. Tapi sudah sejak lama warga kedua desa ini sangat berhati-hati dalam urusan pernikahan warga antardesa.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Randegan, Suyadhim membenarkan tentang larangan yang sudah ada turun temurun dari nenek moyang warga Desa Jiken dan Randengan. Pelanggaran akan larangan itu akan berimbas pada kemalangan anggota keluarga.

“Betul itu. Kalau ada warga yang melanggar pantangan itu hidupnya akan sengsara. Sehingga karena itulah sangat jarang sekali warga Desa Randegan yang melanggar larangan itu dan menikah dengan warga Desa Jiken,” kata Suyadhim.

Selain itu, Bin Wasis (63), warga RT 5, RW 1, Desa Jiken memaparkan Sekitar 2010 ada tetangga saya yang menikah dengan warga Desa Randegan. “Beberapa bulan berikutnya salah satu keluarganya sakit hingga meninggal. Apakah itu secara kebetulan atau ada kaitannya dengan mitos itu?” Kata Bin Wasis.

Kustiah (62) warga Desa Jiken lainnya mengatakan bahwa saking kuatnya mitos itu tetangganya yang nekat melanggar aturan menikah dengan warga Desa Randegan itu hanya dalam hitungan jari. Sebagian besar dari mereka takut tertimpa bala.

“Sangat jarang sekali masyarakat di Desa Jiken ini yang menjodohkan anaknya dengan masyarakat dari Desa Randegan. Pernah ada warga di sini menikahkan anaknya belum ada setahun, orang tuanya sakit-sakitan. Rata-rata yang terjadi seperti itu,” ujar Kustiah.

Pos terkait