MERCUSUAR.CO, Seleman – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) dan Lembaga Keuangan Desa (LKD) harus menjadi motor penggerak ekonomi desa. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri yang akrab disapa Gus Halim saat membuka Rapat Pembahasan Penguatan Kelembagaan Bumdesa Bersama LKD di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Sleman, DIY, pada Selasa (21/5/2024).
Gus Halim menjelaskan bahwa Bumdesa bersama LKD menjadi momentum penting dalam transformasi eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mencari payung hukum sebagai badan hukum. “Alhamdulillah, sejak lahirnya Undang-undang Cipta Kerja, ada satu pasal yang menyebutkan dengan sangat jelas bahwa Bumdesa adalah badan hukum,” ungkap Gus Halim.
Dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja, Bumdesa kini memiliki status sebagai entitas hukum baru, yang berbeda dari entitas sebelumnya di Kementerian Hukum dan HAM. Transformasi ini menyelesaikan permasalahan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) eks PNPM Mandiri dan mengubahnya menjadi Bumdesa bersama LKD.
“Kenapa Bumdesa bersama? Karena basisnya Kecamatan tapi pemilik sahamnya adalah desa-desa. Kenapa LKD? Karena basis utamanya adalah pengelolaan keuangan dana bergulir,” ujar Gus Halim.
Gus Halim menekankan bahwa proses transformasi ini memerlukan persiapan dan pengembangan lebih lanjut. Saat ini, beberapa Bumdesa bersama LKD sudah menunjukkan kemajuan signifikan, seperti ekspor anggrek dan pendirian PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dengan pendampingan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang membantu mengkonsolidasi dana masyarakat dan memastikan keamanannya.
“Harapan ke depan adalah Bumdesa bersama LKD ini betul-betul menjadi motor penggerak, konsolidator untuk ekonomi di desa,” jelas Profesor Kehormatan UNESA ini.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Badan Pengembangan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini, Staf Ahli Menteri Bito Wikantosa, Staf Khusus Menteri Nasrun Annahar, serta Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta Widarjanto.
Selain itu, hadir pula Ketua Asosiasi Bumdesa Bersama LKD Agus Sudrikamto, Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN Tanda Setiya, para Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota, para Direktur Bumdesa Bersama LKD, serta pengurus asosiasi Bumdesa Bersama LKD Nusantara.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Bumdesa dan LKD dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam menggerakkan roda perekonomian desa, memperkuat kemandirian ekonomi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.