Serang, Mercusuar.co – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mengungkapkan, hingga saat ini, ada 3.000 desa belum memiliki listrik yang berdampak pada banyak bidang termasuk pendidikan hingga kesehatan.
“Selain itu ribuan desa masih berstatus tertinggal sehingga harus kerja keras tidak hanya dari Kemendes PDT namun juga sinergi bersama stakeholder terkait dalam membangun seluruh desa di Indonesia,” ungkapnya, saat hadir dalam Milad Muhammadiyah ke-112 Pimpinan Wilayah Provinsi Banten di Serang, Minggu (1/12).
Hal ini, kata Mendes Yandri sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto keenam yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Atas dasar itu, katanya, butuh kolaborasi dengan Persyarikatan Muhammadiyah dan Kemendes PDT siap menuangkannya ke dalam Kesepahaman Bersama sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 tidak hanya sekadar wacana.
“Saya kira ini sesuai dengan falsafah perjuangan Muhammadiyah berkemajuan untuk semua. Mari kita saling membahu, saling membantu karena kalau kita membangun desa otomatis membangun Indonesia. Kami yakini bersama Muhammadiyah insyaallah bisa mempercepat laju pertumbuhan ekokomi di desa,” katanya.
Dia juga mengajak Persyarikatan Muhammadiyah untuk bergerak bersama dalam memajukan Indonesia melalui desa. Ini penting karena masih tingginya angka kemiskinan yang mayoritas berada di desa sehingga penting dilakukan upaya peningkatan SDM dimulai dari desa yang ditempati lebih dari 73 persen penduduk Indonesia.
“Karena kemiskinan, kebodohan, kelaparan keterbelakangan, orang rendah ilmunya kebanyakan ada di desa sekarang maka kami mengajak Persyarikatan Muhammadiyah, keluarga besar Muhammadiyah untuk bergerak karena desa,” tandasnya.