Libur Akhir Tahun, Destinasi Wisata Harus Lakukan Risk Assessment

Menpar Widiyanti Putri Wardhana saat menyampaikan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. (Dok.Kemenpar)
Menpar Widiyanti Putri Wardhana saat menyampaikan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. (Dok.Kemenpar)

Jakarta, Mercusuar.co –  Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyatakan, telah melakukan penyusunan dan sosialisasi Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Surat edaran ini telah dirilis ke pemangku kepentingan untuk memastikan standar CHSE dan memastikan keselamatan serta keamanan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Bacaan Lainnya

Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengikuti “Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Lilin 2024” di Auditorium STIK/PTIK, Jakarta, Senin (16/12).

“Jajaran Kementerian Pariwisata juga telah menindaklanjuti surat edaran sebelumnya dengan imbauan spesifik agar masing-masing destinasi melakukan risk assessment agar dapat mempersiapkan destinasi dengan lebih baik dan menghadapi kemungkinan terburuk di saat peak jumlah wisatawan,” ungkap

Dia menyampaikan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di mana jumlah pergerakan masyarakat diprediksi mencapai 110,67 juta.

Kementerian Pariwisata juga meninjau langsung kesiapan destinasi maupun aksesibilitas di beberapa daerah tanah air. Di antaranya Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Posko Natal dan Tahun Baru di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, serta Pelabuhan Gilimanuk.

Peninjauan langsung selanjutnya juga akan dilaksanakan di berbagai lokasi seperti Taman Impian Jaya Ancol, Kebun Binatang Ragunan, Taman Safari Bogor, dan lainnya.

Menpar Widiyanti menjelaskan, Kemenpar akan memaksimalkan kanal komunikasi yang dimiliki untuk menyebarkan bahan publikasi dan sosialisasi informasi kepada wisatawan agar dapat bersama-sama menjaga pengalaman berwisata secara mandiri juga bertanggung jawab.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis serta meningkatkan kesadaran wisatawan dalam menghadapi berbagai situasi selama liburan sehingga pengalaman wisata tetap aman, nyaman, dan menyenangkan.

Kemenpar juga telah mengaktivasi manajemen krisis kepariwisataan untuk pemantauan aktivitas pariwisata. Serta terakhir adalah kolaborasi bersama stakeholder terkait dan pemerintah daerah untuk menciptakan CHSE di pusat aktivitas pariwisata dan lokasi daya tarik wisata di masing-masing daerah.

“Untuk periode libur Natal dan tahun baru ini sebagaimana dikoordinasikan sebelumnya, kami memantau pergerakan wisatawan terutama untuk periode puncak yakni 21 sampai 24 Desember, 28 hingga 31 Desember 2024, dan 2 hingga 5 Januari 2025,” tandasnya.

Pos terkait