Langkah Inovatif Pemkot Pekalongan dirikan Demplot Peternakan Ayam Petelur Dukung “Ayo Setop Stunting”

Inggit Soraya, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kota Pekalongan, tengah melakukan panen telur dari peternakan ayam petelur yang telah didirikan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan. foto: antara
Inggit Soraya, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kota Pekalongan, tengah melakukan panen telur dari peternakan ayam petelur yang telah didirikan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan. foto: antara

MERCUSUAR.CO, Pekalongan – Pada hari Rabu di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Pemerintah Kota mendirikan demplot peternakan ayam petelur sebagai langkah untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, sekaligus mendukung keberhasilan program “Ayo Setop Stunting”.

Muadi, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, menyampaikan bahwa demplot ini berlokasi di Kelurahan Kuripan Yosorejo dan telah ditanamkan 100 bibit ayam petelur.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, dari 100 bibit ayam petelur yang diternak kini bisa menghasilkan 90 butir telur per hari,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa saat ini telur hasil peternakan tersebut masih didistribusikan di satu kelurahan yang menjadi binaan Dinas Pertanian dan Pangan, yakni Kelurahan Kuripan Yosorejo.

Meskipun demikian, dia menambahkan bahwa pihaknya akan berupaya melakukan pembiakan ayam petelur untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil. Tujuannya adalah agar ke depannya dapat memberikan hasil yang lebih baik dan lebih banyak, serta dapat disinkronkan untuk mendukung program “One day one egg” secara menyeluruh.

“Kami yakin dengan adanya demplot peternakan ayam petelur ini, penanganan kasus stunting dapat dituntaskan di daerah itu,” katanya.

Muadi berharap bahwa inovasi tersebut dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah yang tidak terpakai, sehingga dapat membantu meningkatkan penghasilan keluarga.

“Memberikan contoh dengan beternak ayam petelur menggunakan kandang kecil, tanpa perlu membeli pakan karena dapat menggunakan sisa makanan yang terjangkau, namun tetap dapat menyediakan gizi yang cukup untuk rumah tangga masing-masing.” jelasnya.

Inggit Soraya, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kota Pekalongan, menyatakan rasa syukurnya terhadap Dinas Pertanian dan Pangan yang memiliki peternakan ayam petelur. Peternakan ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung program “One day one egg”.

“Hasilnya bagus dan jumlahnya banyak, yang berarti dapat mendukung program ini karena ayam ini dapat bertelur setiap harinya,” ujarnya. (*)

Pos terkait