MERCUSUAR.CO-Seorang turis Indonesia menjadi sorotan setelah terekam merusak bunga sakura di Jepang dengan merontokkan dahannya demi sebuah foto. Kelakuan tersebut mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Video yang menjadi viral menampilkan sekelompok turis Indonesia yang merusak pohon sakura yang sedang bermekaran di Jepang. Salah satu anggota rombongan tersebut terlihat menggoyang-goyangkan ranting pohon sakura agar bunganya berguguran, sementara yang lainnya menikmati momen tersebut dengan mengambil foto.
Video tersebut diunggah ke grup komunitas pencari tips perjalanan ke Jepang pada tanggal 11 April 2024. Menurut informasi, peristiwa tersebut terjadi di kota Nara, dua hari sebelumnya atau pada tanggal 9 April 2024.
Reaksi netizen pun tidak terelakkan, banyak yang mengkritik tindakan tersebut sebagai perusakan lingkungan dan menilai pelaku layak untuk dilarang masuk ke Jepang di masa mendatang.
Kemenparekraf langsung merespons video tersebut. Nia Niscaya, Ahli Utama Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, dalam sebuah konferensi pers di kantor mereka, menegaskan bahwa pariwisata adalah milik semua orang dan kita semua diminta untuk berhati-hati.
“Hati-hati, pariwisata itu bukan hanya tanggung jawab Kemenparekraf atau Dinas Pariwisata, melainkan milik semua orang Indonesia. Karena pariwisata itu merupakan bisnis persepsi, yang tidak bisa diukur dengan barang. Oleh karena itu, setiap orang harus bertindak sebagai duta pariwisata. Saya menghimbau agar kita semua menjadi duta pariwisata dan memiliki kesadaran kolektif,” ujarnya pada Selasa (16/4/2024).
Fadjar Hutomo, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, juga menekankan pentingnya masyarakat dalam mendukung pariwisata yang bertanggung jawab.
“Kita juga menghadapi masalah ketika di Bali ada perilaku wisatawan mancanegara yang tidak pantas. Tentu saja kita tidak menyukainya. Jika kita tidak ingin tempat kita dihancurkan, maka kita juga tidak boleh berperilaku seperti itu saat berkunjung ke tempat lain,” katanya.
“Kami terus berkomunikasi dan menyampaikan pesan kepada seluruh warga negara agar menjadi masyarakat yang bertanggung jawab,” tambahnya.