Inovasi, Penyiram Otomatis Ringankan Pembudidaya Jamur Tiram

17jtiram pwr fid
Mercusuar/Dok - Pemberian alat penyiram secara simbolis oleh Kepala Sekolah SMK N 1 Purworejo, Indriati Agung Rahayu kepada salah satu pembudidaya jamur tiram pada saat peringatan HUT ke 54 SMK N 1 Purworejo di gedung pertemuan milik sekolah, kemarin.

MERCUSUAR.CO, Purworejo – Inovasi dilakukan oleh siswa SMK N 1 Purworejo dengan membuat alat penyiram otomatis yang digunakan untuk meningkatkan produktifitas budidaya jamur tiram di Kabupaten Purworejo. Bagi pembudidaya jamur tiram, alat tersebut sangat berguna dan meringankan pembudidaya karena bisa lebih menghemat waktu dan tenaga. Alat tersebut juga sangat cocok bagi pembudi daya jamur di Purworejo karena bisa menjaga suhu tetap dingin dan lembab secara otomastis pada situasi suhu di Purworejo yang cenderung panas karena berada di dataran rendah. Alat penyiram telah diberikan oleh pihak SMK N 1 Purworejo kepada pembudidaya jamur tiram dan telah di pasang di tempat budidaya oleh siswa pembuat alat penyiram tersebut.

“Kami membantu pembudidaya jamur tiram dalam bentuk alat penyemprot yang bisa menyiram secara otomatis buatan siswa kami,” ungkap Kepala Sekolah SMK N 1 Purworejo, Indriati Agung Rahayu saat ditemui usai acara peringatan HUT SMK N 1 Purworejo ke 54 di gedung pertemuan SMK N 1 Purworejo, Sabtu (16/10).
Selama ini, lanjutnya, ketika suhu udara panas atau kurang lembab, petani jamur tiram harus bekerja ekstra untuk menyiram secara manual. Untuk itu siswa membuat inovasi alat penyiram otomatis yang bisa di atur waktu penyiramannya.

“Bisa di kontrol dari jarak jauh juga pakai HP jadi lebih meringankan pekerjaan pembudidaya jamur, jadi tidak harus mondar mandir ke tempat budidaya, sehingga tidak membutuhkan tenaga lebih dan waktu yang lama,” katanya.

Alat ini, ungkapnya, merupakan hasil karya siswa SMK N 1 Purworejo melalui program ekstrakulikuler robotik. Selama ini memang siswa selalu berkreasi dan berinovasi sesuai ekstrakulikuler yang mereka ambil termasuk dalam inovasi alat penyiram ini.

“Selama ini kami memang sering mendapat prestasi di bidang robotik. Sebenarnya alat ini juga bisa digunakan untuk tanaman lain tidak hanya jamur, tapi saat ini memang kita fokuskan dulu untuk petani jamur,” jelasnya.

Pemberian alat ini, lanjutnya, dilakukan bertepatan dengan peringatan HUT SMK N 1 Purworejo. Diharapkan, dengan pemberian hasil karya inovasi siswa ini dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Pemasangan alat penyiram telah dilakukan sebelumnya, tapi penyerahan simbolis dilakukan saat peringatan HUT hari ini,” sebutnya.
Ditambahkan, karena masih dalam masa pandemi Covid-19, peringatan HUT tidak bisa diselenggarakan dengan sesuatu yang menimbulkan kerumunan seperti jalan sehat atau yang lainnya, dan tentunya harus tetap menjaga protokol kesehatan. “Maka HUT ini kita lebih kepada berinovasi untuk kemanfaatan masyarakat dan juga menggali kemampuan siswa dengan mengadakan berbagai lomba yang pembagian hadiahnya dilakukan dalam peringatan HUT hari ini,” jelasnya.

Sementara itu, pembudidaya jamur tiram di Kelurahan Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan, Dwi Purnomo menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi terhadap inovasi penyiram otomatis yang diberikan kepadanya. Menurutnya inovasi ini sangat berguna bagi pembudidaya jamur di wilayah Purworejo yang berada di dataran rendah.
“Jamur tiram ini sebenarnya kan cocok untuk dataran tinggi yang lembab dan dingin, sementara kalau di tempat saya kan panas karena dataran rendah, jadi kami sangat bergantung kepada penyiraman,” terangnya.

Dengan inovasi alat penyiram otomatis ini, lanjutnya, pembudidaya jamur mendapat banyak manfaat diantaranya yakni lebih mudah dalam operasional. “Yang tadinya kita lakukan manual itu butuh waktu lama, dengan alat otomatis ini maka lebih hemat waktu, tenaga kerja yang dibutuhkan juga lebih sedikit dan juga suhu ideal yang dibutuhkan jamur selalu terjaga,” jelasnya.

Untuk budidaya jamur ini, ungkapnya, idealnya penyiraman di atur otomatis sehari sebanyak tiga kali. Jadi setiap pagi, siang dan sore alat ini sudah diatur untuk menyiram secara otomatis.

“Tapi saya bersama siswa SMK 1 yang membuat dan memasang alat penyiram itu, sampai saat ini masih terus evaluasi berapa kali penyiraman yang paling ideal sehingga budidaya jamur ini bisa maksimal hasilnya,” ungkapnya.

Dirinya berharap, dengan dipasangnya alat penyiram otomatis ini bisa lebih meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan para pembudidaya jamur tiram di Kabupaten Purworejo. “Bagi kami petani jamur harapannya ya hasil panen meningkat, dengan demikian otomatis dari sisi perekonomian kami sebagai petani jamur bisa lebih baik,” tandasnya.

Pos terkait