MERCUSUAR.CO, Semarang – Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmad menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Jawa Tengah, terkait hasil PON XX Papua yang berakhir 15 Oktober lalu.
Dalam PON itu, Jateng gagal memenuhi target, baik perolehan medali maupun posisi klasemen akhir.
Hasil akhir perolehan medali Kontingen Jawa Tengah pada PON XX adalah 27 medali emas, 47 perak, dan 64 perunggu, di bawah urutan perolehan Provinsi Jawa Barat, DKI, Jawa Timur, Papua, dan Bali.
“Saya selaku Kepala Disporapar Jawa Tengah menyampaikan permintaan maaf atas hasil yang diperoleh Jateng dalam PON XX. Ini wujud rangkaian pertanggungjawaban dan keterbukaan kami, karena biaya PON ini menggunakan dana APBD yang notabene adalah uang rakyat,” katanya dalam keterangan pers evaluasi hasil PON XX 2021 Papua kontingen Jawa Tengah di Semarang, Minggu (17/10).
Kegiatan juga dihadiri Plt Ketua KONI Jateng Bona Ventura, dan para wakil ketua KONI.
Sinoeng menambahkan, berkaitan dengan evaluasi ini, pihaknya meminta pengurus KONI Jateng yang akan datang, siapa pun yang terpilih, untuk mempertajam desain besar olahraga baik event cabang olahraga mau pun mulitievent-nya. Puncaknya, akan dievaluasi pada saat PON 2024 di Aceh-Sumut.
“Kami nderek titip empat poin desain besar arah kebijakan pembinaan olahraga Jateng. Pertama, mengintensifkan kaderisasi dan pemantapan talenta-talenta muda. Alhamdulillah peserta PON XX Papua 2021, peserta dari Jateng, 60 persen adalah talenta muda. Ini ada harapan,” katanya.
Kemudian yang kedua, lanjut Sinoeng, para talenta muda ini perlu dikolaborasikan bukan hanya pengurus cabang olahraga, tetapi di sekolah atau kampus-kampus.
Adapun yang ketiga, pembinaan secara intensif, yang didukung ketersediaan sarana dan prasarana pendukung baik fasilitas olahraga, kelengkapan latihan, dan kelengkapan bertanding.
“Yang keempat, keikutsertaan event baik nasional mau pun internasional. Juga dukungan anggaran, termasuk penghargaan kepada prestasi olahraga. Muaranya PON 2024, kita harus rebut medali dan posisi,” ucapnya.
Plt Ketua KONI Jateng, Bona Ventura mengatakan, pengurus KONI Jawa Tengah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perjuangan seluruh atlet, pelatih, ofisial, panitia, orang tua atlet, dan terkhusus kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Juga semua pihak yang terlibat dalam PON XX.
“Selamat kepada atlet-atlet yang berhasil mempersembahkan medali, namun juga tetap bangga kepada atlet-atlet yang belum berhasil menyumbangkan medali, karena perjuangan seluruh atlet dan ofisial tentunya sangat berarti untuk capaian secara keseluruhan kontingen Jawa Tengah,” tandasnya.
Menurutnya, jika ditilik dari perolehan medali pada PON XIX 2016 yaitu 32 medali emas, 56 perak, dan 85 perunggu, maka pada PON XX 2021 di Papua ini kontingen Jawa Tengah mengalami penurunan perolehan medali. Dengan demikian tidak memenuhi target perkiraan perolehan medali emas.
“Sebagai gambaran, dari 39 cabang olahraga (cabor) dan disiplin yang diikuti oleh Jawa Tengah, terdapat 15 cabor yang dapat memperoleh medali emas.
KONI Jateng yakin, setelah PON XX Papua ini, semua elemen pembinaan akan bangkit, bergerak, bahu membahu bekerja sama, dan bekerja keras dari semua sisi,” tuturnya.