MERCUSUAR.CO, Jakarta – Perusahaan manajemen aset internasional, Franklin Templeton, telah merilis Worldwide Recession Probability yang menguraikan tingginya potensi resesi di negara-negara di seluruh dunia.
Data dalam laporan tersebut, yang dikutip dari VIVA Bisnis, menggambarkan daftar negara berdasarkan tingkat persentase kemungkinan terjadinya resesi pada tanggal 21 Februari 2024.
Indonesia menarik perhatian karena terdaftar dalam kategori negara dengan potensi resesi yang sangat rendah, dengan persentase kemungkinan terjadinya hanya sebesar 2 persen.
Di puncak daftar, Jerman menduduki posisi teratas dengan persentase 73 persen dari potensi resesi di negara tersebut.
Diikuti oleh Italia (65 persen), Inggris (53 persen), New Zealand, dan Kanada (masing-masing 50 persen), negara-negara ini dianggap memiliki kemungkinan tinggi mengalami resesi pada tahun 2024 ini.
Sementara itu, negara-negara seperti Amerika Serikat (45 persen), Australia (40 persen), Perancis (35 persen), dan Afrika Selatan (30 persen) memiliki potensi resesi di bawah 50 persen.
Data tersebut mencakup perkiraan median kemungkinan terjadinya resesi di masing-masing negara, yang diperoleh dari survei bulanan dan kuartalan terbaru, serta prediksi dari berbagai lembaga keuangan.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menekankan bahwa fakta bahwa Indonesia berada jauh dari resesi ekonomi merupakan hal yang patut disyukuri. Di tengah krisis global dan ketidakpastian ekonomi, ekonomi Indonesia dinilai cukup stabil.
“Indonesia termasuk dalam tiga besar ekonomi yang sehat dengan pertumbuhan ekonomi yang baik,” ujarnya.