JAKARTA, Mercusuar.co – Direktorat Jenderal Imigrasi berkomitmen untuk memperluas jangkauan market Electronic Visa on arrival (eVOA) melalui kerja sama dengan VFS Global. Tercatat sebanyak 4.345 penerbitan eVoA yang dimohonkan melalui platform VFS Global selama Januari 2025 hingga 21 Mei 2025.
Direktur Kerja Sama dan Bina Perwakilan, Arief Munandar memastikan bahwa promosi dan publikasi tentang eVOA dan layanan keimigrasian Indonesia lainnya. Layanan ini telah menjangkau Australia, India, Inggris dan Amerika Serikat melalui kantor serta kanal dan media promosi/publikasi VFS Global.
“Keempat negara tersebut merupakan target market besar layanan eVOA di samping Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Kerja sama dengan VFS Global memiliki peran strategis untuk memperluas jangkauan permohonan visa elektronik Indonesia,” kata Arief Munandar dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Dia menyebutkan, evaluasi tersebut menjadi salah satu langkah konkret untuk mendukung dan meningkatkan kualitas layanan keimigrasian berbasis digital. Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukkan peningkatan dalam penerbitan eVoA yang diajukan melalui platform VFS Global pada Februari-Maret 2025.
“Sehingga berhasil menyentuh rata-rata 1.000 eVOA per bulan, setelah periode uji coba permohonan pada Desember 2024 dan Januari 2025. Sementara itu, total perlintasan masuk dan keluar melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi sejak Januari hingga minggu ketiga Mei 2025 mencapai lebih dari 12 juta,” ucap Arief.
Secara bersamaan, Arief menegaskan bahwa penggunaan autogate yang meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus bagi warga negara asing, autogate hanya dapat digunakan oleh Pemegang paspor elektronik.