MERCUSUAR.CO, Jakarta – Pada perdagangan Kamis, 21 Maret 2024, harga emas mengalami sedikit pelemahan setelah reli yang didorong oleh komentar Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang mengisyaratkan pemangkasan suku bunga hingga tiga kali dalam tahun 2024.
Menurut laporan CNBC pada Jumat (22/3/2024), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen atau sebesar USD 90 per ounce setelah mencapai level tertinggi di posisi USD 2.222,39 pada awal sesi perdagangan. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat naik 1,1 persen menjadi USD 2.184,40.
Di sisi lain, dolar AS menguat 0,7 persen, menekan harga emas. Dolar AS menguat setelah mencapai level terendah dalam satu minggu, membuat harga logam mulia lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
“Pembelian agresif semalam tampaknya telah kehabisan tenaga dan harga emas terkoreksi, mengingat pasar hanya sedikit mengabaikan risiko penurunan suku bunga lebih lanjut pada 2024,” kata Analis TD Securities, Daniel Ghali.
Pelaku pasar kini memperkirakan kemungkinan sebesar 70 persen bahwa the Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni, naik dari 65 persen sebelum keputusan suku bunga.
Meskipun inflasi baru-baru ini cukup tinggi, Powell menyatakan bahwa bank sentral masih mungkin menurunkan suku bunga sebanyak 0,75 persen pada akhir tahun 2024.
“Harga emas masih menjadi salah satu perdagangan favorit kami pada tahun 2024, sebagai lindung nilai portofolio yang menarik bagi investor saham,” demikian kata catatan BofA Research pada 20 Maret 2024.
Adapun suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Analisis pasar menyatakan bahwa suasana di pasar emas berjangka sangat bullish, dengan dana lindung nilai dan pelaku pasar diposisikan untuk harga lebih tinggi, sementara pasar emas fisik agak mengalami pelemahan.