Hamas Desak PBB agar BBM Diizinkan Masuk Gaza

Bantuan kemanusiaan Indonesia telah memasuki wilayah Gaza, Palestina, Sabtu (11/11/2023). foto: baznas pbb
Bantuan kemanusiaan Indonesia telah memasuki wilayah Gaza, Palestina, Sabtu (11/11/2023). foto: baznas

MERCUSUAR.CO, Istanbul – Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Minggu (12/11/2023) mendesak PBB dan komunitas internasional untuk segera campur tangan guna memastikan pasokan bahan bakar dapat mencapai Jalur Gaza untuk mendukung operasional rumah sakit.

Desakan ini muncul sebagai respons terhadap klaim militer Israel yang menyatakan bahwa Hamas menolak menerima bahan bakar untuk rumah sakit Al-Shifa di Gaza.

Bacaan Lainnya

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menyatakan pada Minggu bahwa pasukan Israel telah menyediakan 300 liter bahan bakar untuk rumah sakit Al-Shifa, namun Hamas melarang rumah sakit tersebut menerima bantuan tersebut. Hamas membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa pernyataan Israel adalah tidak benar.

“Hamas bukan pihak manajemen RS Al-Shifa, dan tidak tercantum dalam struktur pengambilan keputusan dan (Hamas) sepenuhnya tunduk kepada otoritas Kementerian Kesehatan Palestina yang mengelola urusan administratif dan teknisnya,” kata Hamas.

“Apa yang diungkapkan oleh pihak administrasi Rumah Sakit Al-Shifa adalah bahwa tawaran pendudukan (Israel) untuk memasok rumah sakit dengan hanya 300 liter bahan bakar menunjukkan sikap meremehkan rasa sakit dan penderitaan pasien, bayi prematur dan staf medis yang terjebak di dalamnya.”

“Melalui tawaran ini, pendudukan (Israel) berusaha meluncurkan kampanye propaganda murahan untuk mempercantik wajah buruk mereka dan mencoba menyembunyikan kejahatan terhadap kemanusiaan, pemboman rumah sakit, pembunuhan staf medis, dan membahayakan nyawa pasien dengan menghentikan pasokan bahan bakar, air dan obat-obatan,” kata Hamas.

Kelompok tersebut meminta PBB dan komunitas internasional agar “segera turun tangan membawa bahan bakar ke Jalur Gaza untuk mengoperasikan rumah sakit, menyelamatkan pasien, anak-anak dan korban luka di dalamnya, dan menghentikan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.”

Sejak serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas pada (07/10/2023), Israel telah melancarkan serangan udara dan darat secara terus-menerus di Jalur Gaza. Serangan tersebut juga menyasar rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah.

Menurut kantor media pemerintah di Gaza pada Minggu, jumlah kematian akibat serangan Israel telah mencapai lebih dari 11.100 orang, termasuk lebih dari 8.000 perempuan dan anak-anak. Di sisi Israel, jumlah korban tewas hampir mencapai 1.200 menurut angka resmi pemerintah Israel.

Pos terkait