MERCUSUAR.CO, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim, memberikan dukungan terhadap peningkatan Dana Desa menjadi Rp 5 miliar per tahun. Menurutnya, peningkatan tersebut sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan di tingkat desa.
“Ya pastilah mendukung. Desa semakin mandiri, dan kebutuhan anggarannya juga semakin besar karena bidang anggaran menjadi semakin abstrak,” kata Abdul Halim di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (20/11/2023).
Abdul Halim yakin bahwa penambahan dana desa juga krusial untuk mengembangkan infrastruktur jaringan di desa, terutama di daerah yang sangat tertinggal.
“Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM menjadi fokus, dua hal itu sangat prioritas untuk membangun desa. Nah, jika desa sangat tertinggal, fokusnya lebih pada infrastruktur,” ujarnya.
“Ketika desa sudah mandiri, tren perbaikan infrastruktur sudah cukup. Mungkin hanya perlu pemeliharaan dan penambahan pada aspek-aspek tertentu,” tambahnya.
Padahal menurut Abdul Halim, tuntutan desa yang mandiri adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Dewan Pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (DPN PPDI) mengusulkan peningkatan anggaran desa menjadi Rp 5 miliar per tahun. DPN PPDI adalah organisasi profesi di tingkat desa.
Muhammad Asri Anas, Dewan Penasehat DPN PPDI, mengatakan bahwa dana desa perlu ditingkatkan menjadi Rp 5 miliar per tahun, setara dengan 30% dari dana transfer daerah, demi kesejahteraan dan kemajuan desa di seluruh negeri.
Sebelumnya, Badan Legislasi (Baleg) DPR telah menyetujui usulan 20% dari dana desa yang berasal dari dana transfer daerah dalam draf revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
“Kita berharap Dana Desa berada pada angka Rp 5 miliar per desa, dan prinsipnya presiden setuju,” ungkap Muhammad Asri di Kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu (8/11/2023).
Menurutnya, Dana Desa bersifat proporsional, mempertimbangkan strata desa, klasifikasi desa, jumlah penduduk, luas wilayah, dan faktor-faktor lainnya. Dengan demikian, peningkatan menjadi Rp 5 miliar diharapkan dapat memberikan kemajuan signifikan pada tingkat desa.
“Ini tentu kabar menjadi baik untuk disampaikan kepada teman-teman di 74.000 desa,” tambahnya.