MERCUSUAR.CO, Sidoarjo – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta desa harus bisa menyesuaikan diri di era digital, di mana pergerakan arus informasi begitu cepat.
Pemerintah desa mesti bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sosial terkini di masa digitalisasi serta memberikan pelayanan prima. Dengan demikian dapat memudahkan serta mempercepat proses pelayanan kepada warga.
“Ada permasalahan dalam penindakan desa digital, yakni banyaknya aplikasi yang wajib diintegrasikan. Tetapi prinsip dasarnya yaitu mulai hari ini hingga ke depan hal-hal yang terkait dengan kebijakan pembangunan itu wajib berbasis data mikro dan berskala level desa,” kata Gus Halim sapaan akrabnya, disaat launching Desa Digital dan Akses Jaringan Blankspot di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (23/8/2023) lalu.
Gus Halim memaparkan, desa yang miliki data berbasis mikro akan lebih mudah menguasai keadaan riil warga. Selanjutnya permasalahan data yang rumit sanggup disederhanakan.
“Hal ini pertama kalau basis informasinya mikro perencanaan pembangunan di desa, hingga hal itu akan sangat cocok dengan problematika. Jadi regulasinya telah kita sudah ganti pemanfaatan dana desa,” tegas Gus Halim.
Apalagi kepercayaan kepada desa sudah terus menjadi tinggi menyusul suksesnya pemanfaatan dana desa. Pada 2024 mendatang, anggaran dana desa bakal bertambah sampai Rp2 miliyar per desa.
Kenaikan dana desa ini harus dibarengi dengan formula dan strategi yang matang agar realisasinya tepat sasaran sampai pembangunan desa bisa signifikan. Salah satu alat ukur kesuksesan pembangunan desa merupakan Indeks Desa Membangun (IDM).
Bagi Gus Halim, IDM di Kabupaten Sidoarjo mengalami peningkatan ekstrem, di antara lain desa mandiri meningkat dari semula 70 di tahun 2022 jadi 160 di tahun 2023.
“Artinya desa mandiri meningkat 90 serta ini jadi salah satu ukuran keberhasilan pembangunan di Sidoarjo,” ucapnya.
Sidoarjo diharapkan memaksimalkan sistem informasi desa dengan basis data yang perinci serta spesifik. Di antara lain seperti desa yang telah mencapai sasaran capaian, desa tanpa kemiskinan, kualitas pendidikan, serta lingkungan.
Gus Halim menambahkan, peluncuran Desa Digital dan Akses Jaringan Blankspot di Sidoarjo tidak bisa ditunda mengingat posisinya yang berdekatan dengan Kota Metropolitan Surabaya.
“Sehingga nantinya bupati tidak bakal kesulitan melihat peta desa, serta dapat memantau langsung pertumbuhan warga,” sebutnya.