Forkopimda Wonosobo Pantau Progres TMMD Jalan Desa Jojogan

Plt Bupati Wonosobo M. Albar pantau progres pembangunan jaland di Desa Jojogan bersama TNI dan Forkopimda, Selasa (2/10/2024). (Dok.Gena/Mercusuar)
Plt Bupati Wonosobo M. Albar pantau progres pembangunan jaland di Desa Jojogan bersama TNI dan Forkopimda, Selasa (2/10/2024). (Dok.Gena/Mercusuar)

Mercusuar.co, WONOSOBO – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Wonosobo melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV di wilayah Kodim 0707/Wonosobo pada Rabu (2/10/2024). Dalam kunjungan tersebut, Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Helmy, melaporkan bahwa pembangunan badan jalan sepanjang 750 meter dengan lebar 3,5 meter yang menghubungkan Desa Jojogan dan Desa Parikesit telah rampung 100%.

Selain pembangunan jalan, Letkol Helmy juga menyampaikan bahwa pembuatan senderan sepanjang 544 meter serta program Rumah Layak Huni (RLLH) merupakan bagian dari sasaran utama TMMD kali ini. Program tersebut telah berjalan selama satu bulan dan direncanakan akan selesai pada 31 Oktober mendatang.

Bacaan Lainnya

Plt. Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, yang turut serta dalam peninjauan, memberikan apresiasi kepada Kodim 0707/Wonosobo atas kontribusi mereka dalam mempercepat pembangunan di daerah tersebut. “Program TMMD Sengkuyung ini sesuai dengan semangat gotong royong, di mana seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa terlibat aktif. Inilah yang menjadi keunggulan TMMD dibandingkan dengan program pembangunan lainnya,” ujarnya.

Albar juga menekankan bahwa TMMD tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mendorong terciptanya semangat gotong royong di antara warga. Ia berharap masyarakat dan pemerintah desa dapat memberikan dukungan maksimal agar program ini dapat diselesaikan tepat waktu. “Setelah infrastruktur terbangun, penting bagi kita semua untuk memeliharanya dengan baik agar manfaatnya berkelanjutan,” tambahnya.

TMMD Sengkuyung dikenal sebagai program yang memberikan dampak signifikan, terutama dalam mempercepat pembangunan di desa-desa yang sulit dijangkau. Selain infrastruktur fisik, program ini juga berupaya melestarikan budaya gotong royong dan memberikan pelatihan serta pengetahuan bagi masyarakat setempat, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian desa.(Gen)

Pos terkait