MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Setiap desa mempunyai sejarahnya masing-masing. Mulai dari mulai ‘babat alas’ hingga penamaian desa tersebut. Salah satunya adalah desa Kalimendong.
Desa yang terletak di Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini mempunyai sejarah cerita yang menarik untuk kita ketahui.
Kepala desa Kalimendong, Sugito, menjalaskan sejarah desa Kalimendong yang legendanya berawal dari seorang putri dari kerajaan Yogyakarta bernama Den Ayu Putri. Den Ayu Putri ini diceritakan sebagai putri yang sangat cantik dan menjadi rebutan oleh orang-orang.
Karna kecantikanya ia berharap untuk tidak cantik. Maka Ia mengembara ke desa yang sekarang menjadi desa Kalimendong untuk medatangi Tuk Mendok yang mitosnya barang siapa yang meminum air tuk tersebut akan terkena penyakit Gondok atau “Mendol” di lehernya.
Dengan harapan Den Ayu minum di sana akan menjadi tidak cantik lagi dan tidak banyak yang mengejar dirinya. Namun setelah meminum air tersebut, Den Ayu Putri malah menjadi tambah cantik.
“Katanya setelah minum air tuk tersebut Ia malah tambah cantik dan saat minum terlihat air yang mengalir di tenggorokanya yang membuat Den Ayu tambah dikagumi,” jelasnya.
Sebelum Den Ayu Putri meninggal, lanjutnya, Ia lari ke wilayah Kalimendong dan meninggal disana dan akhirnya tempat itu dinamakan Kalimendol karna Den Ayu Putri ingin terlihat Mendol di lehernya supaya tidak cantik lagi.
Setelah itu, oleh orang terdahulu karna nama Kalimendol kurang baik dan tidak ada tanaman yang namanya mendol, akhirnya diberi nama kalimendog karna ada tanaman mendong yang bisa dibuat untuk bahan tikar, selain itu juga bisa menjadi alas tidur dan alas pertemuan.
“Untuk makam Den Ayu Putri masih ada hingga sekarang dan masih sering dibuat ziarah karna sebelahnya juga ada makam Kiai Bumiroso,” pungkasnya. (bio)