Debat Perdana Cawabup Bojonegoro Batal Karena Keributan Berujung Ricuh

Debat Cawabup perdana Bojonegoro dibatalkan (Dok.YoutubeKPUBojonegoro)
Debat Cawabup perdana Bojonegoro dibatalkan (Dok.YoutubeKPUBojonegoro)

Mercusuar.co, BOJONEGORO – Debat publik perdana antara calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu malam terpaksa dibatalkan akibat keributan yang terjadi pada Sabtu malam (19/10/2024).

Acara yang semula berjalan lancar ini memanas saat pasangan calon nomor urut 1, Teguh Haryono dan Farida Hidayati, mendesak agar debat dilaksanakan dengan format lengkap, melibatkan kedua calon bupati dan wakil bupati. Hal ini bertentangan dengan kesepakatan awal yang menetapkan bahwa debat hanya untuk calon wakil bupati.

Vidio yang sempat viral dari youtube KPU Bojonegoro, Debat dibuka dengan khidmat, dan kedua calon wakil bupati, Farida Hidayati dari paslon 1 dan Nurul Aziah dari paslon 2, sudah bersiap di atas panggung. Ketegangan mulai muncul saat moderator membuka sesi penyampaian visi-misi. Farida Hidayati, yang mendapatkan giliran pertama, memanggil Teguh Haryono untuk bergabung di atas panggung.

“Karena kami satu kesatuan calon Bupati dan Wakil Bupati, maka saya akan memanggil pasangan saya,” ujar Farida kepada moderator dan hadirin.

Farida menjelaskan bahwa tindakannya tersebut sesuai dengan Peraturan KPU nomor 1363 dan SK KPU Bojonegoro nomor 1529 yang memperbolehkan pasangan calon tampil bersama dalam debat. Namun, keputusan itu memicu sorakan dan protes dari pendukung paslon 2. Teguh pun tak tinggal diam, berteriak,

“Apakah salah saya berdiri di sini? Peraturan mana yang saya langgar?”

Kericuhan antara pendukung kedua paslon pun tak terhindarkan, membuat suasana semakin tidak kondusif. Moderator berusaha menenangkan keadaan, namun akhirnya memutuskan untuk menghentikan debat.

KPU Bojonegoro berupaya menengahi situasi, tetapi tidak berhasil mencapai kesepakatan. Tim dari paslon 1 terus mendesak agar debat dilaksanakan sesuai format yang mereka inginkan. Akhirnya, KPU Bojonegoro memutuskan untuk membatalkan acara tersebut.

“Mohon maaf Bapak, sesuai instruksi, debat tidak akan kita lanjutkan,” tegas moderator kepada hadirin.

Cawabup dari paslon 2, Nurul Aziah, menyatakan tidak keberatan jika Farida didampingi oleh Teguh. Namun, ia menekankan bahwa debat seharusnya hanya untuk calon wakil bupati.

“Debat ini sesuai jadwal untuk calon wakil bupati, dan sudah ada berita acaranya yang ditandatangani kedua pihak serta KPU dan Bawaslu,” jelas Nurul.

Meski debat dibatalkan, Nurul tetap berharap agar debat selanjutnya dapat terlaksana dengan baik, sehingga masyarakat Bojonegoro dapat mengetahui visi dan misi dari masing-masing pasangan calon.

Pos terkait