Nalar Politik Wasilah, Upaya Membendung Politik Oportunis

Anggota komisi A DPRD Jawa Tengah Abdul Aziz saat menjadi narasumber kegiatan Pendidikan Instruktur; Pendidikan Kader Badan Partai (Dikbar) DKW Garda Bangsa Jawa Tengah. (IST)
Anggota komisi A DPRD Jawa Tengah Abdul Aziz saat menjadi narasumber kegiatan Pendidikan Instruktur; Pendidikan Kader Badan Partai (Dikbar) DKW Garda Bangsa Jawa Tengah. (IST)

Kendal, Mercusuar.com – Politik merupakan sebuah keniscayaan, semua kehidupan kebangsaan kita ditentukan oleh kebijakan politik.

Hal itu disampaikan oleh Abdul Aziz, anggota komisi A DPRD Jawa Tengah pada kegiatan Pendidikan Instruktur; Pendidikan Kader Badan Partai (Dikbar) DKW Garda Bangsa Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya

“Kalau teman-teman yang disini tentu sudah tau lah ya mengenai hal ini. Tapi masyarakat masih banyak yang berpandangan negatif soal politik. Padahal disadari atau tidak, politik itu kita lakukan setiap hari. Tentu sudah menjadi tugas kita untuk menjelaskan pada masyarakat tentang urgensi politik ini,” ungkapnya.

Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah tersebut menambahkan, politik dipandang negatif merupakan akibat dari pragmatisme politik yang telah menjamur di masyarakat. Ia menekankan pentingnya memahami tujuan dalam berpolitik agar tidak terjerumus dalam politik oportunistik.

“Nomer Piro Wani Piro ini kan yang bikin politik jadi tidak memiliki nilai perjuangan. Seolah-olah semua bisa dilakukan dengan uang. Hal inilah yang membuat politik hanya akan dikuasai oleh orang-orang kaya. Orang-orang seperti kita ini seakan-akan tidak memiliki ruang,” beber Aziz.

Perubahan cara pandang dan mindset dalam berpolitik wajib hukumnya jika ingin berpijak pada politik nilai. Kepentingan umum juga harus menjadi yang utama dibanding kepentingan pribadi.

“Politik itu wasilah teman-teman, hanya alat untuk mencapai tujuan. Tujuannya pun perlu dipertegas, bukan uang ataupun jabatan, tapi kemaslahatan masyarakat yang lebih luas. Karena saat menjadi pejabat, tanda tangan kita itu dapat merubah hidup banyak orang. Jadi perlu hati-hati, sembari terus menguatkan niat dan nilai-nilai yang kita anut,” terangnya.

Ia menambahkan, politik merupakan ibadah yang melibatkan kemaslahatan banyak orang. Oleh karenanya, jika diniatkan dengan tulus dan ikhlas, dipraktikkan dengan baik, insyaallah akan menjadi ladang pahala bagi para pemangku kebijakan.

“Dengan cara pandang dan nalar Politik Wasilah inilah nantinya kader PKB dapat membentengi diri serta membendung derasnya arus politik Oportunis di masyarakat. Serta fokus pada tujuan perjuangan untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi ummat,” tandasnya.

Pos terkait