Berpolitik Karena Kitab Idzotun Nasyi’in

Berpolitik Karena Kitab Idzotun Nasyi'in
Berpolitik Karena Kitab Idzotun Nasyi'in

MERCUSUAR.CO, WONOSOBO – Safik Anang Hidayatulloh, aktivis muda Rifaiyah Wonosobo, salah satu pendatang baru yang berhasil menjadi calon anggota DPRD Kabupaten Wonosobo 2024-2029 dari Dapil 5 meliputi Kecamatan Kepil dan Sapuran. Safik Anang Hidayatulloh, lahir di Wonosobo pada 21 Maret 1990, menaruh minat segala hal terkait politik sejak sekolah sambil nyantri di MA Pondok Pesantren Tremas Pacitan.

Sebagai santri yang aktif berorganisasi sekaligus haus literasi mempertemukan Safik pada kitab Idzotun Nasyi’in karya Syekh Musthofa Al Ghulayain dari Mesir, di mana karya tersebut menginspirasinya untuk menyumbangkan energi dan pikirannya dalam kancah politik selepas dari pesantren. Karier politik Safik diawali menjadi sekretaris Badan Pembinaan Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Cabang (BPOKK DPC) Partai Demokrat Kabupaten Wonosobo.

Bacaan Lainnya

Menyadari tantangan dalam politik seperti beragam karakter masyarakat dan fenomena politik uang, Safik memilih terjun demi membawa perubahan positif. Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur fasilitas umum, pemberdayaan petani, pemuda, lembaga pendidikan, serta hibah tempat ibadah, Safik siap melaksanakan program kerja sebagai calon anggota DPRD. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Kepil dan Sapuran atas dukungan mereka. Semoga saya dapat mengemban amanah ini dengan baik selama 5 tahun ke depan,” ujarnya penuh semangat saat ditemui di rumahnya Desa Limbangan Kec. Sapuran hari Sabtu (23/03).

Tokoh pemuda berzodiak Aries ini melihat politik sebagai sarana kemaslahatan bagi umat, bukan hanya sekadar janji melainkan hadir langsung di tengah masyarakat membawa perubahan. Dia memandang dirinya sebagai agen perubahan yang berikhtiar mewujudkan hal tersebut.

Melalui politik, dia bertekad membantu memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Politik baginya bukanlah sekadar panggung untuk ambisi pribadi, tak kalah penting sebagai sarana memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dalam pandangannya, politik adalah wadah di mana ide-ide diwujudkan, aspirasi didengarkan, dan solusi-solusi dapat diimplementasikan untuk kepentingan bersama.

Selain membaca buku sejarah Islam, politisi milenial ini memiliki banyak hobi lain seperti menulis, traveling, dan kulineran. Menurutnya memiliki hobi itu harus disalurkan pada hal-hal positif dan bila perlu bermanfaat. Tekadang dia melakukan perjalanan untuk mengeksplorasi berbagai budaya dan tradisi kuliner di berbagai daerah yang memberinya pengalaman berharga serta memperkaya pemahaman keberagaman masyarakat. (Gena Sugito)

Pos terkait