Apa Saja Amalan Nuzulul Quran? Ini Rincian Jawabannya

bnz0ttghw9kl5bj

Mercusuar, Jakarta– Malam Nuzulul Quran adalah malam penuh berkah yang diyakini jatuh pada 17 Ramadan. Pada malam penuh berkah ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan dan meraih pahala berlipat ganda.

Berikut 5 amalan malam Nuzulul Quran yang dapat dikerjakan umat muslim, seperti dirangkum RRI, Sabtu (15/3/2025).

Bacaan Lainnya

1. Membaca Alquran

Setiap hari di bulan Ramadan istimewa karena Alquran diturunkan pada bulan yang mulia dan diberkahi. Umat Muslim dianjurkan untuk mengamalkan dan membaca firman Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS al-Baqarah: 185 :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ

Artinya: Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)

Alquran diturunkan sebagai petunjuk hidup manusia, sehingga sudah sepatutnya dibaca dan dipelajari. Di malam turunnya Alquran, mengkajinya adalah amalan yang mulia.

2. Tadabur Alquran

Selain membaca Alquran, amalan lain yang dianjurkan saat malam Nuzulul Quran adalah mentadaburinya (Alquran).

Dalam membaca Alquran juga perlu mengetahui arti, makna serta hikmah dibaliknya. Sebagaimana Alquran merupakan pedoman umat manusia yang mesti dipahami untuk menjadi cara hidup.

3. Mendirikan salat malam

Pada malam Nuzulul Quran amalan bagi umat muslim yang dianjurkan yakni mendirikan salat malam.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.Bukhari).

4. Iktikaf

Pada dasarnya, iktikaf mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membuka pintu doa yang mustajab. Amalan ini juga dianjurkan selama bulan Ramadhan.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]

Artinya: Nabi saw melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat,” (HR. Muslim).

Pos terkait