Mercusuar.co, WONOSOBO – Aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Wonosobo, Senin (26/8/2024). Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB tersebut berlangsung selama lebih dari dua jam. Namun, demonstrasi ini menemui kebuntuan karena ketidakhadiran Ketua DPRD Wonosobo atau perwakilannya, sementara gedung DPRD sendiri masih kosong dari aktivitas anggota dewan yang baru dilantik dua pekan lalu. Para peserta aksi sempat mencoba mendorong gerbang DPRD, namun berhasil dihalau oleh petugas kepolisian Wonosobo.
Aksi yang diikuti oleh beberapa perwakilan organisasi ini menyuarakan tiga tuntutan utama: mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 6) PUU/XXIL/2024 dan Nomor 0/PUU-XX/2024, mendesak DPR untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset, serta menuntut netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Sekretaris Dewan, Tono Prihartono, saat ditemui mengatakan bahwa tidak ada anggota dewan yang berada di dalam gedung.
“Di dalam gedung tidak ada siapa-siapa. Anggota dewan yang baru dilantik belum bisa langsung bekerja karena harus membentuk alat kelengkapan. Sesuai aturan, satu bulan setelah dilantik, mereka harus membentuk fraksi. Saat ini, DPRD memang belum digaji,” jelas Tono saat merespons beberapa pertanyaan dari para demonstran.
Ketua Komisariat PMII Al Muntaha Unsiq, Sabrang Damar Bayu, menyatakan bahwa aksi ini berfokus pada pengawalan putusan MK yang dinilai belum jelas implementasinya di tingkat DPR RI. Meskipun sempat terjadi kericuhan dan saling dorong, situasi akhirnya kembali kondusif.
“Terkait RUU Perampasan Aset, yang termasuk undang-undang penyitaan tanpa pidana, serta isu netralitas ASN di daerah, kami menuntut Ketua DPRD Wonosobo atau wakilnya untuk menandatangani siaran pers. Kami menolak perwakilan dari Sekwan dan meminta agar Ketua DPRD hadir, meskipun hanya melalui video call,” ujar Sabrang.
Para peserta aksi juga menyatakan keinginan mereka untuk masuk ke dalam gedung DPRD. Mereka berpendapat bahwa gedung DPRD adalah rumah milik rakyat dan mengancam akan menduduki gedung tersebut jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
“Jika hari ini belum ada respons, kami akan tetap menunggu sampai tuntutan kami terpenuhi,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, para demonstran masih bertahan di depan gerbang DPRD, mengawal aksinya sampai menang.