MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Apa yang terlintas di benak kita ketika mendengar kata desa? Tentu akan teringat dengan topografi alamnya yang masih sejuk serta asri. Nah, apa saja penafsiran desa bagi para pakar baik itu dari bidang sosiologi, antropologi, dan geografi?
Sebuah desa biasanya terdiri dari beberapa unit geografis yang mempunyai batas- batas tertentu. Pemimpin yang memimpin daerah desa disebut dengan kepada desa( atau kerap dikenal kades).
Desa mempunyai istilah yang bermacam- macam mulai dari desa, dusun, maupun kampung. Penamaan istilah geografis desa di tiap- tiap wilayah juga berbeda- beda. Di Aceh, desa disebut dengan gampong atau meunasah, di Tapanuli disebut huta, di Sumatera Barat disebut nagari, serta Jawa Barat sering dikenal dengan istilah dukuh.
Istilah desa senantiasa erat kaitannya dengan keadaan geografis yang masih didominasi oleh alam. Seperti sawah, kebun, ladang, sungai, dan pegunungan yang dimanfaatkan penduduknya sebagai sumber pemasukan.
Pengertian desa lebih dahulu telah diatur dalam Undang- Undang No 6 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 1 tentang Desa. Dalam peraturan perundang- undangan tersebut merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas- batas daerah yang berwenang buat mengendalikan dan mengurus pemerintahan, kepentingan warga berdasar dari aksi yang dilakukan warga, hak asal- usul, dan/ atau hak tradisional yang diakui serta dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengertian Desa Menurut Para Ahli
Daftar isi
Yuk cari tahu lebih dalam tentang pengertian desa. Berikut pengertian desa bagi sebagian pakar dari buku” Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta” karya Hartono.
Pengertian Desa Menurut R. Bintarto
Pengertian desa menurut R. Bintarto, desa adalah suatu perwujudan geografi yang ditimbulkan oleh unsur- unsur geografis, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di situ( insitu) dalam hubungannya dan pengaruh timbal baliknya dengan daerah- daerah lain.
Hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dan lingkungannya. Adapun area yang diartikan meliputi unsur- unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang saling berinteraksi
Pengertian Desa Menurut Kolb and Brunner
Dalam buku yang berjudul A Study of Rural Society, Kolb dan Brunner menjelaskan desa merupakan sesuatu daerah dengan populasi kecil. Populasi penduduk yang cuma berkisar antara 200- 250 orang.
Pengertian Desa Menurut W. S. Thompson
Dari bukunya yang berjudul Population Problem, W. S. Thompson mengemukakan makna desa sebagai salah satu tempat untuk menampung penduduk.
Pengertian Desa Menurut William Ogburn and M. F Nimkoff
Adapun menurut William Ogburn dan M. F Nimkoff, dari bukunya yang berjudul A Handbook of Sociology mengemukakan bahwa desa merupakan organisasi atau kumpulan kehidupan sosial dalam suatu daerah yang terbatas.
Pengertian Desa Menurut Soetardjo Kartohadikusumo
Menurut Soetardjo Kartohadikusumo yang dilansir dari novel Geografi SMA Kelas 3 karya Samadi, SPd, MSi, pengertian desa merupakan sesuatu kesatuan adat atau hukum yang mengikat yang jadi tempat tinggal warga pada suatu daerah tertentu, serta berhak mengadakan pemerintahannya sendiri.
Pemaknaan desa dimaksud ke dalam 3 sebutan, yaitu desa, dusun, dan desi yang mana seluruh kata tersebut berasal dari suku kata swadesi.
Pengertian Desa Menurut Koentjaraningrat
Dilansir dari buku” Smart Village: Mewujudkan SDGs Desa Berbasis Inovasi& Digitalisasi” karya Gunawan Prayitno dkk, pengertian desa menurut Koentjaraningrat dimaksud melalui 2 tipe komunitas, ialah komunitas besar meliputi kota, negara bagian, dan negara. Serta komunitas kecil semacam rukun orang sebelah, desa, serta dusun.
Dari klasifikasi tersebut, bisa dimaksud kalau desa merupakan komunitas kecil yang menetap di sesuatu tempat dan mempunyai kegiatan ekonomi yang beragam, tidak cuma di zona pertanian.
Penafsiran Desa Menurut Paul H Landis
Pengertian desa menurut para pakar dalam perihal ini salah satunya, Paul H. Landis merupakan sesuatu daerah yang mempunyai identitas berikut ini:
– Penduduknya kurang dari 2. 500 jiwa
– Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal
– Terdapatnya jalinan perasaan yang sama terhadap Kerutinan mereka
– Aktivitas usaha para penduduk cenderung bertabiat agraris serta sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor alam, semacam hawa, topografi, serta sumber energi alam.