26 Februari Menjadi Sejarah Kepemimpinan Tiwi-Dono di Purbalingga

IMG 20240226 WA0123
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, foto dok Mercusuar.co

MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Tanggal 26 Februari menjadi tanggal bersejarah bagi pasangan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi  dan Wakil Bupati- Sudono (Tiwi – Dono). Karena pada tanggal tersebut 3 tahun lalu (26/2/2021) pasangan Tiwi-Dono dilantik sebagai Bupati dan wakil Bupati Purbalingga untuk periode 2021-2024.

“Alhamdulilah, tak terasa kepemimpinan saya dan Pak Dono sudah tiga tahun. Kita terus berusaha memberikan yang terbaik, menggerakkan pembangunan serta melayani masyarakat Purbalingga,” ujar Bupati Tiwi, Senin (26/2/2024).

Bacaan Lainnya

Sebagaimana narasi ‘Bergerak Bersama Membangun Purbalingga’ yang menjadi slogan kampanye tiga tahun lalu, pasangan Tiwi-Dono   terus bergerak untuk  mencapai visi-misi dan target prestasi sebagaimana yang dijanjikan dalam kampanye dulu.  Meskipun menurutnya, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) program kerja adalah 5 tahunan, yaitu periode 2021-2026.

“Akan tetapi kita akan bekerja keras untuk mencapainya selama 3,5 tahun ini, sesuai masa jabatan yang diamanahkan kepada kita,” katanya.

Tiwi menegaskan, komitmen untuk melaksanakan tugas kepemimpinan tersebut akan digenjot hingga ahir masa jabatan. Hal tersebut juga sudah dilaksanakan hingga tiga tahun masa jabatannya. Banyak prestasi yang dicapai oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Purbalingga pada tahun ketiga kepemimpinannya.

Setelah 6 tahun berturut-turut mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga 6kali, pada tahun 2023 kembali mendapatkan hal yang sama untuk kali ke 7.

Berikutnya, Kabupaten Purbalingga mendapatkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari BPJS Kesehatan atas keberhasilan dalam implementasi JKN-KIS. Hal dibuktikan dengan hampir mayoritas masyarakat Purbalingga telah terlindungi oleh asuransi kesehatan.

Kemudian, Pemkab juga menerima penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) atas keberhasilan dalam melaksanakan program pembangunan keluarga, kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) serta percepatan penurunan stunting.

“Atas keberhasilan ini kita mendapatkan gelontoran insentif fiskal sebesar Rp. 6,18 milyar,” ujar Bupati.

Selanjutnya, Purbalingga juga  meraih predikat ‘Madya’ sebagai Kabupaten Layak Anak yang naik dari tahun sebelumnya yang berpredikat ‘Pratama’. Di waktu yang sama Purbalingga juga meraih  predikat sebagai Kabupaten Peduli HAM (Hak Asasi Manusia) dari Kemenkumham.

Untuk penyelenggaraan pemerintahan, Pemkab Purbalingga menerima penghargaan dari Kemenkominfo sebagai predikat ke- 3 kabupaten/kota dalam penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).

“Purbalingga juga menyabet predikat sangat baik atas pemantauan dan evaluasi kebijakan penyelenggaraan pelayanan publik Tahun 2023 oleh KemenpanRB,” lanjutnya.

Peningkatan pelayanan juga diapresiasi dengan raihan predikat sebagai unit penyelenggara pelayanan publik kategori pelayanan prima. Sementara, dalam pembinaan kepegawaian, Purbalingga juga mendapatkan anugerah meritokrasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Pada sektor ekonomi, ada anugerah sebagai Daerah Tertib Ukur (DTU) yang diterapkan di pasar tradisional, modern dan pelayanan publik yang memerlukan pengukuran. Dalam kesepakatan tersebut Bupati hadir langsung untuk menerima penghargaan Primaniyarta Award 2023 sebagai pemerintah yang mendukung kegiatan ekspor dari Kementerian Perdagangan.(Angga)

Pos terkait