MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Sebagai upaya mencegah serta mengantisipasi terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Pemerintah Kabupaten Wonosobo lewat Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakerintrans) Wonosobo mengadakan Sosialisasi Pencegahan TPPO, Kamis (7/8/2023) di Alua Kecamatan Selomerto.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemkab Wonosobo Yusuf Haryanto dalam arahannya menyatakan, Tindak Pidana Perdagangan Orang, merupakan kejahatan luar biasa sehingga membutuhkan penanganan serta pencegahan yang serius serta saling bersinergi dengan semua pihak terkait.
TPPO ialah tindakan perekrutan, pengiriman atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan serta penculikan, untuk tujuan eksploitasi ataupun mengakibatkan orang tereksploitasi.
“Disaat ini, korban perdagangan orang cenderung melonjak. Tidak hanya terjadi di tingkatan internasional namun pula sampai kabupaten serta kota, oleh karena itu sebelum terjadi korban di Wonosobo perlu kita sosialisasikan buat mencegahnya,” kata Yusuf.
Dalam mencegah kasus ini salah satu upaya yang dapat dilakukan Pemda yaitu sosialisasi serta bimbingan kepada warga, supaya mereka memiliki pemahaman serta literasi yang cukup akan bahaya TPPO tersebut.
Pencegahan serta penanganan, Jelas Yusuf, TPPO tidak akan optimal tanpa peran aktif dari warga, sebab TTPO merupakan kejahatan yang tidak ganya terjadi dalam satu daerah, dan negeri melainkan sampai antar negara.
Ada beberapa perihal yang dapat dilakukan dalam menghindari Tindak Pidana Perdagangan Orang, yakni Memberi Pengetahuan serta Sosialisasi kasus TPPO kepada warga. Berperan aktif mencegah dan melaporkan kasus diketahui, serta mengarahkan anggota keluarga buat lebih hati- hati dalam berteman.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Disnakerintrans Wonosobo Emy Prabandari menjelaskan, kegiatan sosialisasi dilaksanakan setiap tahun dengan menyesuaikan anggaran yang ada.
“Untuk tahun ini kami mengadakan di 3 lokasi yaitu di kecamatan Kaliwiro, kecamatan Selomerto dan kecamatan Wadaslintang,” ucap Emy.
Lebih lanjut, pihaknya mengundang beberapa desa lokus yang ada di kecamatan yang diikuti para ketua RW dan ketua RT dan perwakilan masyarakat, melihar karena mereka adalah tangan kanan pemerintah yang ada dipaling bawah dan dekat dengan masyatakat.
“Harapanya para peserta sosialisasi dapat memberikan edukasi dan pemahaman kepada warganya terkait pekerjaan di luar negeri sesuai prosedur yang ada,” pungkasnya.