Wawancara eksklusif Amir Husain: Saya Urus Anak Muda dan Petani

Screenshot 20241016 2029492

MERCUSUAR- Pilkada serentak tahun ini Mercusuar Network menurunkan liputan para calon kepala daerah di Jawa Tengah. Edisi ini dimuat pula pada majalah Mercusuar yang tersebar di meja-meja para perangkat desa. Kami merangkumnya secara berseri. 

Wawancara eksklusif
Amir Husain, cawabub Wonosobo

Bacaan Lainnya

Amir Husain atau orang-orang memanggilnya Paman Husen adalah satu dari sekian tokoh politik lokal berpengaruh. Tiap pemilihan anggota legislatif dialah wakil rakyat yang memiliki jumlah dukungan suara melimpah. Rata-rata lebih dari 15 ribu dia dapat. Dukungan melimpah itu berada di daerah kekuasaannya, kecamatan Kejajar, Mojotengah dan Garung. Di wilayah ini dimana kaum tani penghasil sayur mayur berada.

Lahir 3 Pebruari 1970, dia sosok politisi muda yang tidak suka banyak omong. Tiap hari keliling desa untuk pemenangannya di Pilkada. Basis dukungannya pun jelas. Kader PKB yang dinilai loyal dan sregep dalam bekerja. Bertemu paman Husen cukup 15 menit untuk menyampaikan pesan dan solusi atas apa yang perlu dikerjakan.

Setiap hari Paman Husen bisa ditemui siapa saja di rumahnya, Jawar, RT 01/RW 01 Blederan Kecamatan Mojotengah. Ponselnya sering berdering untuk menerima pesan dari petani maupun koleganya. Dia selalu membalas pesan whasttapp siapa saja.

Menjadi kader PKB puluhan tahun menjadi bekal berpolitiknya. Dia juga terkenal pandai merawat basis suara. Salah satunya melalui mekanisme bisnis hasil pertanian yang dia sendiri terjun dibisnis ini. Para petani tertopang persiapan tanamnya, pun hasil panennya terbeli melalui jaringan Husen.

Wartawan Mercusuar Network, Haqi el Ansyari melakukan wawancara ekslusif dengan Paman Husen, malam pekan lalu dikediamannya. Dia banyak bercerita tentang aktivitas terkini dan perhatiannya kepada petani dan anak-anak muda di Kabupaten Wonosobo. Berikut kutipan wawancaranya.

1) Bagaimana rencana progam anda ke depan setelah jadi wabup?

Salah satu basic saya sejak dulu dibidang pertanian. Basis konstituen saya juga mayoritas para petani di lereng Dieng. Ke depan sektor ini menjadi perhatian untuk saya dan pak Afif maju membangun.
Dimana sektor tersebut menjadi kontributor terbesar PDRB Kabupaten Wonosobo yaitu sebesar 29,6 persen. Sesuai data yang ada pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian meningkat 0,7 persen dari tahun 2021 menjadi 2,21 persen pada 2023. Hal ini, berkontribusi penting terhadap pertumbuhan perekonomian daerah secara keseluruhan.
Saya sudah cukup lama bersama petani dalam berbagai bisnis pertanian maupun bertemu dengan mereka. Sejak menjadi anggota DPRD sering berdialog dengan para petani dan ke depan akan saya intensifkan. Pertanian secara usaha maju, pertanian sebagai komoditas ungggulan juga harus maju melalui peningkatan tekhnologi.
Data dari BPS jumlah unit usaha pertanian pada tahun 2023 sebesar 142.977 unit, atau naik sebesar 0,27 persen dari hasil ST2013. Dimana, usaha pertanian didominasi oleh Usaha Pertanian Perorangan (UTP) sebanyak 146.402, atau naik 2,67 persen dari tahun 2013. Adapun Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB) sebanyak 4 unit, atau turun 33.33 persen dari tahun 2013 yang berjumlah 6 unit.

2) Motivasi anda nyalon sewakai wakil bupati sebenarnya apa yg awalnya melatarbelakangi?

Sebagai kader partai saya menerima perintah dari PKB. Teman-teman struktural dan relawan mendorong saya untuk maju mendampingi mas Afif. Beberapa kiai pesantren merestui akhirnya maju. Kader PKB di seluruh Indonesia memang didorong oleh Ketua Umum untuk berkontentasi dalam Pilkada serentak, termasuk saya sendiri.Saya yang mengurus anak muda dan petani.

3) Sebagai tokoh yang terkenal sebagai pengusaha pertanian paling sukses di Wonosobo, apa keinginan anda terhadap masa depan pertanian?

Ya saya memang ingin serius mengabdi untuk petani. Sektor pertanian ini membutuhkan penanganan terus menerus agar maju. Itu tadi, pertanian sebagai tempat usaha petani pendapatannya harus meningkat.
Di kawasan pertanian Dieng misalnya kebanyakan holtikultura maka saya akan membantu mereka mengembangkan holti, sedang dikawan bawah seperti Kaliwiro dan Wadaslintang misalnya padi, jagung dan kelapa maka pengembangannya menyesuaikan kebutuhan pertanian disana.

4) Di dunia politik anda bukan orang baru, bagaimana melihat pembangunan daerah terutama dalam mengentaskan kemiskinan?

Wonosobo saya melihat sebagai kota wisata dan pertanian. Angka kemiskinan setiap tahun sudah mengalami penurunan meski pelan-pelan. Keterlibatan pemerindah daerah hingga pemerintahan desa sudah sangat aktif menekan kemiskinan lewat berbagai progam.
Salah satu agenda besar ke depan adalah bagaimana tiap desa ada 1 puskesmas dan 1 jenis produk unggulan UMKM yang dimana akses kesehatan warga terpenuhi, akses ekonominya tercukupi. Kalau membangun daerah secara lebih luas, pak Afif dan saya memiliki perencanaan jangka panjang.

5) Basis NU di Wonosobo sangatlah kuat dan sudah merawat lama dalam perpolitikan lokal, apa harapan anda dalam pilbup nanti?

Saya kader PKB yang memang secara basis masyarakat warga nahdliyin. Kiai di pondok-pondok pesantren selalu aktif berkomunikasi. Ini basis kami dan solid untuk mensukseskan pilkada tahun ini. Perintah partai dan tokoh NU memang PKB harus mempunyai pemimpin di daerah. (periode lalu wabub M Albar dari PKB)

6) Bagaimana anda memperhatikan anak muda di Wonosobo?

Anak-anak muda menjadi bagian yang sangat penting. Berbagai komunitas sudah kami ajak dialog. Kami nanti akan bikin sebanyak mungkin ruang-ruang kreasi anak muda di tiap kecamatan. Ruang publik yang nyaman dipusat kota dibangun lebih komplit dengan berbagai fasilitas digital.
Membangun pemuda diperlukan pengetahuan berbagai aspek yang berkaitan dengan kepemudaan, memang diperlukan perencanaan program yang realistis dan terarah . Saya ditugasi pak Afif memang untuk menggarap generasi muda.(*)

Pos terkait