Vaksinolog: Penderita diabetes tanpa kondisi akut boleh divaksin covid

vaksinasi penderita diabetes
Mercusuar/Dok -Pengidap diabetes tengah cek gula darah.

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengatakan penderita diabetes tipe 1 dan 2 yang tidak memiliki infeksi berat diperbolehkan menjalani vaksinasi COVID-19.

“Selama tidak ada penyulit atau kondisi yang akut misalnya infeksi berat atau ada luka yang besar itu boleh vaksinasi COVID-19. Tetapi jika ada kondisi tersebut, maka vaksinasinya ditunda,” kata dr. Dirga dalam diskusi dengan tema “Kupas Tuntas Vaksin COVID-19” di Jakarta, Kamis, seperti dikutip dari Antara.

‘Screening’ sebelum melakukan vaksinasi COVID-19 bagi penderita diabetes sebenarnya sudah disederhanakan. Hal itu mengingat, di beberapa daerah cukup sulit untuk sekadar melakukan cek gula darah, ujarnya.

Sebelumnya, penderita diabetes dianjurkan mengecek tingkat gula darah sebelum melakukan vaksinasi. Namun, asal tidak ada infeksi berat, dr. Dirga mengatakan diperbolehkan vaksinasi

“Diabetes ada tipe 1 dan tipe 2, keduanya boleh vaksinasi COVID-19, tidak ada masalah,” kata dr. Dirga.

Namun, dr. Dirga tetap menganjurkan kepada penderita diabetes untuk melakukan cek ke dokter sebelum melakukan vaksinasi COVID-19 karena kalangan tersebut memang harus rutin mengetahui bahwa kondisinya terkontrol dengan baik.

Selain itu, dr. Dirga juga menjelaskan mengenai efek samping atau yang disebut dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah vaksinasi COVID-19 seperti demam, sakit kepala, hingga rasa pegal. Dia mengatakan hal itu menandakan merupakan respons tubuh yang sedang membentuk antibodi.

“Itu sebetulnya adalah tanda bahwa vaksin itu bekerja, bahwa tubuh kita merespons sedang membentuk antibodi,” katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa manfaaat vaksinasi COVID-19 jauh lebih besar dari pada kemungkinan timbulnya efek tersebut serta efektif dalam mencegah timbulnya penyakit yang berat.

“Sekurang-kurangnya vaksin masih efektif dalam mencegah penyakit yang berat termasuk kematian akibat COVID-19 dan itu sangat penting pada masa pandemi ini,” ujar dr. Dirga.

Pos terkait