Trending di Twitter, 3 Anak Diperkosa Ayah Kandung

8j ayah cabuli anak
Mercusuar/Dok - Ilustrasi Pixabay/Pencabulan.

MERCUSUAR.CO – Media sosial Twitter ramai karena tagar #TigaAnakSayaDiperkosa, hal tersebut bermula dari unggahan akun Project Multatuli @projectm_org.

Project Multatuli mengingatkan kepada netizen bahwa artikel tersebut mengandung konten eksplisit yang dapat memberi tekanan emosional dan mental.

Artikel berjudul “Anak Saya Diperkosa’ tersebut mengisahkan pengakuan seorang Ibu tunggal dari Luwu Timur yang mencari keadilan dari kasus pemerkosaan terhadap tiga orang anaknya.

Lidya, bukan nama sebenarnya adalah seorang ibu tunggal yang mengasuh tiga anaknya setelah bercerai. Mereka tinggal di Luwu Timur, 12 jam berkendara dari Kota Makassar.

Meskipun sudah bercerai, si mantan suami masih ingin terlibat untuk mengasuh anak-anaknya. Suaminya bebas menjemput ketiga anaknya sepulang sekolah, memberi uang saku atau mainan.

Mantan suami Lidya adalah seorang aparatur sipil negara di kantor dinas pemerintahan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Awal Oktober 2019, anak sulung mengeluh sakit di bagian kemaluan kepada ibunya. Dengan suara pelan seperti tercekik, ia bercerita bahwa ayahnya melakukan sesuatu pada kemaluannya.

Cerita anak sulungnya itu disambung oleh adik-adiknya. Lidya pun menangis sambil memeluk ketiga anaknya.

Lidya melaporkan mantan suaminya itu atas dugaan pemerkosaan terhadap tiga anaknya yang masih di bawah usia 10 tahun.

Ia mengadu ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Luwu Timur dan Polres Luwu Timur.

Berharap akan mendapat perlindungan dan keadilan, laporan Lidya ditolak dan ia bahkan dituding mempunyai gangguan mental serta mempunyai motif balas dendam terhadap mantan suaminya.

Saat proses penyelidikan, Lidya tidak didampingi oleh penasihat hukum, anak-anaknya juga tidak didampingi Lidya, tim hukum, pekerja sosial ataupun psikolog.

Bahkan pada saat itu Lidya dipaksa menandatangi BAP ketiga anaknya namun ia dilarang untuk membaca keterangan yang tertera.

Kemudian pada 10 Oktober 2019, polisi menghentikan proses penyelidikan atas kasus pencabulan terhadap ketiga anak Lidya.

Saat kasus ini diminta untuk dibuka kembali. Polda Sulawesi Selatan mendukung hasil penyelidikan anak buah mereka di Luwu Timur.

Lidya tidak menyerah, ia pergi ke Makassar untuk bertemu LBH di Makassar dan segera mengirim surat ke banyak lembaga agar kasus itu dilanjutkan.

Akhirnya kasus pencabulan terhadap tiga orang anak yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya direspon oleh Komnas Perempuan.

Pos terkait