Tokoh Senior PPP Mudrick Sangidu Meninggal Dunia

5f3fa075d623c

Mercusuar, Solo- Sejumlah tokoh di Kota Solo melayat tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu, di rumah duka di Kampung Kartopuran, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo. Almarhum disebut adalah tokoh perjuangan yang tergantikan di Kota Bengawan.
Dari pantauan di lapangan tokoh yang melayat ada Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy, anggota DPR RI Abdul Kharis Almasyhari, dan sejumlah tokoh lainnya.

Karangan bunga berjejer di sekitar rumah duka. Ada yang dari Presiden Prabowo Subianto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Bacaan Lainnya

Keponakan almarhum, Abi Ibrahim mengatakan, Mudrick sempat mengalami sakit seperti patah tulang, sakit pada saluran pencernaannya, hingga terakhir sakit jantung.

“Dulu pernah patah tulang tapi sudah bagus, lalu pernah sakit ususnya tapi sudah bagus, terakhir sakit jantung. Setelah jantungnya di-ring, kondisinya sudah semakin drop tapi bertahan terus. Terakhir saya lihat Pak Mudrik masuk ke rumah sakit, diopname sekitar 30 hari,” kata Abi saat ditemui awak media di rumah duka, Senin (20/1/2025) dilansir detikjateng.

Sementara itu, Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, Mudrik merupakan tokoh perjuangan yang belum tergantikan di Kota Solo. Almarhum merupakan sosok yang sering memberikan masukan dan kritik kepada pemerintah.

“Tidak hanya tokoh Solo saja, tapi beliau tokoh nasional. Semua memberikan penghargaan kepada beliau. Sepak terjangnya, dan menyampaikan kritik itu dari presiden sampai ujung paling bawah, sampai lurah, RT, RW pun kalau tidak benar ya masuk dalam kritikan beliau,” kata Teguh.

Dia menilai, kritik yang dilontarkan almarhum masih dalam koridor. Jika ada kebijakan yang tidak pro rakyat, maka siap-siap akan mendapatkan kritikan dari almarhum.

Teguh juga mengenang sosok almarhum yang sebagai tokoh dari Mega Bintang. Dia mengatakan itu sejarah tahun 1997 saat PDIP tidak menggunakan hak pilihnya.

“Sejarah di Kota Solo ini, biasanya PPP mendapatkan 3 kursi, tapi tahun 97 itu mendapatkan 13 kursi. Kita (PDIP) hanya mendapatkan 1 kursi. Ini sejarah panjang beliau mulai terjun politik secara langsung, meski beliau tokoh politik sebagai Ketua PPP pada zamannya,” jelasnya.

Pos terkait