MERCUSUAR.CO, Sleman – Sebagian vegetasi di puncak Merapi terbakar akibat lontaran lava. Peristiwa yang memunculkan titik api ini terpantau pada Minggu (25/7) dan Senin (26/7).
Lokasi kejadian berada di hulu Kali Putih pada grid H7 yang berjarak sekitar 2,5 km dari puncak.
Area tersebut masuk dalam wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
Plt Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Husni Pramono mengatakan, api tersebut sudah padam tidak lama setelah kejadian.
“Langsung padam kemungkinan karena rumput sudah habis terbakar, jadi tidak ada lagi bahan bakarnya,” kata Husni saat dikonfirmasi Suara Merdeka, Rabu (28/7).
Namun sampai saat ini, petugas belum bisa menjangkau titik lokasi karena pertimbangan faktor keselamatan. Jika kondisi sudah aman nantinya, tim akan melakukan pemantauan menggunakan drone. Navigasinya pun tetap dari jarak jauh.
“Kita rencana mau pantau menggunakan drone. Tapi karena kondisi sekitar masih panas dikhawatirkan sinyal akan hilang, sehingga kita hanya monitor dari jauh berdasar ketinggian lokasi,” jelasnya.
Dampak lontaran lava pijar tersebut dilaporkan setidaknya 30 meter persegi area vegetasi hangus terbakar.
Jenis tumbuhan yang ada di kawasan itu antara lain rumput glagah, anggring, alang-alang, dan semak.
Dipastikan tidak ada tanaman keras seperti pohon pinus yang terbakar. Sebab, pohon jenis kayu keras baru mulai ditemukan pada jarak 5-6 km dari puncak.
Disebutkan, kebakaran vegetasi ini adalah kejadian kali pertama sepanjang periode erupsi Merapi 2021.
“Baru kali ini terpantau lontaran lava yang sampai membakar vegetasi. Sebelumnya masih di jarak satu kilometeran dari puncak yang minim vegetasi,” bebernya.
Untuk mencegah kejadian yang lebih fatal, pihaknya mengimbau para pencari rumput agar tidak membuat api di dalam kawasan hutan.
Petugas juga rutin melakukan patroli deteksi dini di masing-masing resort.
Sementara itu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, aktivitas guguran lava pijar sepanjang minggu ini berlangsung cukup intensif.
Arahnya dominan ke barat daya dengan jarak luncur paling jauh 2 km.
“Pada Minggu malam dan Senin lalu terpantau titik api di lereng barat daya yang dipicu oleh lontaran lava. Musim kemarau membuat vegetasi kering sehingga mudah terbakar ketika tersulut api,” katanya