Sejarah Tarubatang Hingga Menjadi Desa Wisata Paralayang di Lereng Merbabu Boyolali

Desa Wisata Paralayang Tarubatang
Desa Wisata Paralayang Tarubatang

MERCUSUAR.CO, Boyolali – Sejarah perjalanan Tarubatang di Kecamatan Selo menjadi Desa Wisata Paralayang diawali semenjak 2018. Sejarah awal Tarubatang jadi tempat paralayang bermula dari masyarakat setempat yang berjumpa dengan para personel TNI AU Adi Soemarmo Solo.

“Dahulu sekitar tahun 2018, kami jalan-jalan ketemu sahabat dirgantara Auri Solo di Selo. Mereka lagi mencari titik posisi buat take off bermain paralayang,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tarubatang, Supriyono, di desanya pada Sabtu (12/8/2023) lalu.

Bacaan Lainnya

Masyarakat Tarubatang mencoba menawarkan desanya buat dijadikan lokasi paralayang. Supri menjelaskan angin di Tarubatang dikira sesuai untuk bermain paralayang baik oleh anggotaTNI AU serta pula atlet paralayang Boyolali.

Namun, kegiatan paralayang di Tarubatang pernah terhenti sebab pandemi Covid-19. Kemudian, kembali hidup lagi pada 2022 sampai saat ini. Apalagi, pada 2023 ini Tarubatang meluncurkan Desa Wisata Paralayang.

Lebih lanjut, Supriyono menjelaskan dalam wisata paralayang di Tarubatang masih terkendala akses ke lokasi take off yang terletak di ketinggian Dukuh Surodadi.

“Dari jalan raya ke take off itu sementara orang masih mengenakan sepeda motor, jika mobil, jokinya masih jarang yang berani. Ke depannya mungkin akan kami betulkan,” katanya.

Sedangkan itu, salah satu pemain paralayang asal TNI AU Lanud Adi Soemarmo, Wahyu Yulianto, berkata dia kerap bermain paralayang di Desa Wisata Paralayang Tarubatang pada Sabtu dan Minggu sejak 2022.

Dia menilai Tarubatang sangat potensial buat berkembang di bidang pariwisata paralayang. Tetapi, baginya terdapat sebagian hal yang wajib diperbaiki seperti luasan take off.

Wahyu menarangkan area take off di Desa Wisata Paralayang Tarubatang butuh diperluas, saat pemain akan membawa orang lain dalam paralayang, katanya, memerlukan jarak yang lebih lebar saat sebelum terbang.

Setelah itu, dia menarangkan terdapat tiang-tiang listrik yang terletak di timur jalan Tompak – Surodadi yang dapat membahayakan siswa paralayang. Sehingga, dia menganjurkan supaya tiang-tiang listrik tersebut dipindah di barat jalur supaya lebih aman untuk para pemain paralayang.

“Sepanjang ini masih aman, sebab yang terbang bukan siswa, tetapi kami yang telah berlisensi,” katanya.

Dia menceritakan dari TNI AU Lanud Adi Soemarmo terdapat 8 orang yang turut terbang dalam peluncuran Desa Wisata Paralayang Tarubatang. Sedangkan yang lain berasal dari atlet paralayang bermacam wilayah semacam Batang, Wonogiri, Karanganyar, serta sebagainya.

Peluncuran Desa Wisata Paralayang

Sebelumnya, Desa Wisata Paralayang Tarubatang sudah resmi diluncurkan oleh Pemkab Boyolali. Kades Tarubatang, Sabarno, mengatakan rintisan desa wisata paralayang di Tarubatang sudah ada semenjak 2022.

“Setelah itu kami memperoleh SK pada Februari 2023 jadi desa wisata dirgantara paralayang. Baru hari ini diluncurkan,” katanya di sela-sela kegiatan.

Dia menjelaskan paralayang merupakan perintis dari wisata di Tarubatang. Nantinya, akan ada wisata ground camping serta wisata bimbingan pertanian.

Sabarno mengatakan Pemerintah Desa (Pemdes) Tarubatang serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tarubatang berkomitmen akan terus meningkatkan serta menggali potensi Desa Wisata Paralayang Tarubatang.

Pos terkait