SMK Muhammadiyah 4 Boyolali Gelar Pendidikan Politik Dan Wawasan Kebangsaan

SMK Muhammadiyah 4 Boyolali Gelar Pendidikan Politik Dan Wawasan Kebangsaan pada Selasa (6/2/2024)
SMK Muhammadiyah 4 Boyolali Gelar Pendidikan Politik Dan Wawasan Kebangsaan pada Selasa (6/2/2024)

MERCUSUAR.CO, Boyolali – SMK Muhammadiyah 4 Boyolali menggelar pendidikan politik dan wawasan kebangsaan dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) yang akan datang pada Selasa (6/2/2024). Acara yang digelar dihalaman sekolah ini diikuti ratusan siswa yang sudah mempunyai hak pilih.

Kepala SMK Muhammadiyah 4 Boyolali, Suprap, menyebut pendidikan tersebut tidak hanya diikuti siswa yang telah mempunyai hak pilih. Selain para siswa, kegiatan diikuti seluruh guru dan karyawan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan politik dan kebangsaan bagi siswa.

Bacaan Lainnya

“Dengan memberi pendidikan politik dan kebangsaan ini diharapkan para siswa yang telah mempunyai hak pilih untuk tidak golput dalam pemilu mendatang,” ungkapnya.

Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti acara ini, seperti diungkapkan salah seorang siswa, Amanda Sefia Natalia. Amanda mengatakan dengan adanya pendidikan ini yang digelar sekolahnya dapat memberikan pengalaman baru mengenal lebih dekat dengan tugas-tugas anggota legislatif. Apalagi dalam pemilu kali ini dirinya tercatat sebagai pemilih pemula.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pemilih pemula seperti saya,” katanya.

Muhammad Hatta yang menjadi pembicara dalam acara tersebut menjelaskan terkait fungsi dan tugas DPR. Dimana anggota harus memiliki misi dan visi, sehingga apabila calon legislatif tersebut terpilih maka dapat mengetahui tugas dan kewajibannya.

“Pendidikan politik ini perlu diberikan kepada anak didik sehingga mereka nantinya tidak apatis dan tidak golput terhadap pemilu 2024 ini,”katanya.

Hatta menilai, bahwa para siswa ini sangat antusias dalam mengikuti pendidikan berpolitik, hal tersebut terlihat saat para siswa diberikan paparan terkait dana desa serta pemilu.

“Mereka sangat antusias dan mereka nampak senang mengikuti pendidikan berpolitik ini. Saya melihat ketika saya menanyakan berapa jumlah desa yang berada di Indonesia, mereka menjawab dengan benar, artinya mereka menyimak dengan sungguh sungguh saat memberikan paparan,”ujar dia.

Pos terkait